MENARA Saidah adalah nama sebuah gedung terbengkalai yang pernah berfungsi sebagai pusat perkantoran, terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta, Indonesia (Sebelumnya nama gedung ini adalah Menara Drassindo).
Menara Saidah dibangun oleh Kontraktor PT Hutama Karya selama tiga tahun yakni dari tahun 1995-1998. Menariknya, saat itu gedung tersebut bernama Gracindo dan dimiliki oleh PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Sudibyo.
Baru di tahun 1995, Menara Saidah dilelang dan dimenangkan oleh keluarga Saidah untuk diserahkan kepada anak kelima Nyonya Saidah, Fajri Setiawan.
Pemilik baru kemudian merenovasi Menara Saidah secara besar-besaran. Termasuk menambah jumlah lantai yang awalnya 18 menjadi 28 lantai sampai sekarang.
Asal-usul dinamakan Menara Saidah karena diambil dari nama pemiliknya yaitu Saidah Abu Bakar Ibrahim yang merupakan ayah dari suami artis Inneke Koesherawati, yakni Fahmi Darmawansyah.
Meski kini Menara Saidah kosong dan tak berpenghuni, bukan berarti gedung tersebut tidak pernah digunakan sama sekali.
Ketika gedung masih dimiliki PT Mustika Ratu, beberapa tenant sudah mengisi gedung ini saat operasional sudah dimulai, salah satunya adalah Kementerian Pembangunan Wilayah Timur Indonesia atau yang sekarang menjadi Kementerian Pembangunan Daerah Terpencil (PDT).
Sempat menjadi salah satu perkantoran elit di Jakarta, mulai tahun 2007 Menara Saidah dikosongkan oleh para penyewanya.
Diketahui salah satu penyebabnya adalah fondasi yang tidak stabil. Fondasi yang tidak stabil itu menyebabkan bangunan miring 0,03 derajat. Dan ditakutkan kemiringan tersebut akan terus bertambah tahun demi tahun. Gedung ini juga tidak dihancurkan karena berisiko tinggi.
Lama tak dihuni sejak tahun 2009, Menara Saidah kini menjadi urban legend bagi masyarakat Jakarta. Berbagai cerita mistis tentang Menara Saidah pun mulai bertebaran. Tak pelak, Menara Saidah dianggap sebagai bangunan 'angker'.
KOMENTAR ANDA