Ilustrasi seorang yang sedang sibuk. (Freepik/prostooleh)
Ilustrasi seorang yang sedang sibuk. (Freepik/prostooleh)
KOMENTAR

MANUSIA dengan segala kesibukannya memang selalu bisa berdalih untuk tidak mendekat kepada Sang Khalik. Kesibukan itu diartikan sebagai ikhtiar, perjuangan untuk bertahan hidup, terlebih di zaman serba sulit sekarang ini.

Dengan begitu padatnya kesibukan, manusia kerap lupa akan dua nikmat, yang dalam benak mereka tidak dianggap sebagai nikmat.

Dua hal itu adalah kesehatan dan waktu luang.

Ketika sehat, banyak dari kita menghabiskan energi sedemikian besar untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia. Pergi pagi pulang malam. Memiliki target bahwa anak harus bersekolah di sekolah bergengsi. Bertekad untuk mempunyai rumah di komplek hunian kelas atas.

Dengan beban pekerjaan yang tidak ringan, banyak dari kita seringkali tumbang. Jatuh sakit bahkan ada yang memerlukan perawatan intensif dalam waktu cukup lama. Stres menyumbang penyakit, padahal selama ini kita mencoba untuk menjalankan gaya hidup dirasa cukup sehat.

Tapi, hampir seluruh waktu kita tercurah untuk dunia. Hampir tidak bersisa untuk mendekatkan diri dan berpasrah kepada Sang Pencipta. Kesulitan mencari waktu untuk bertadabur dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Waktu berjalan begitu cepat, hari demi hari terlewati tanpa kita mampu untuk menambah hikmah di dalamnya.

Demikian pula waktu luang. Ketika kita memiliki waktu luang, yang ada di otak kita hanya soal ‘healing’ ala manusia. Mencari kesenangan dengan harapan bisa meraih ketenangan. Tidak terbersit sedikit pun untuk menggunakan waktu luang demi mendekatkan diri kepada Allah Swt. Waktu luang tidak dijadikan kesempatan untuk memperbaiki diri atau menambah kedekatan batin antaranggota keluarga.  

Terbayangkah jika dua nikmat itu direnggut dari kita?

Apa yang akan terjadi jika kita sudah tidak sehat dan tidak memiliki waktu luang? Akan seperti apakah hidup kita? Bukankah yang tersisa hanya penyesalan demi penyesalan?

Maka marilah menghargai kesehatan dan waktu luang kita. Ini adalah dua kenikmatan yang mungkin sering dianggap ‘tidak berharga’ dibandingkan uang yang banyak. Padahal sejatinya, tanpa kesehatan dan waktu luang, manfaat uang tidak akan bisa kita nikmati. Wallahu a’lam bishshawab.




Menyelamatkan Hati dari Rasa Sakit

Sebelumnya

Bangsa Bermental Merdeka

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur