HARI ini Indonesia merayakan 79 tahun kemerdekaannya. Sebagai sebuah negara, banyak pencapaian yang ditorehkan. Mulai dari pembangunan yang semakin maju dan pencapaian prestasi anak bangsa yang semakin membanggakan, terutama di kancah internasional.
Tapi di sisi lain, korupsi masih menjadi musuh negara yang makin menggurita. Semakin banyak lembaga/organisasi menggaungkan antikorupsi, semakin banyak pula oknum yang (bahkan terang-terangan) mengambil yang bukan haknya.
Ada pula kemajuan bidang IT yang belum merata dan kerap disalahgunakan sebagai ajang penipuan. Cyber crimes menyeruak, deep fake, hoaks, hingga cyber bullying juga mulai meracuni masyarakat.
Belum lagi dekadensi moral yang meruntuhkan nilai adab, budaya ketimuran, dan nilai agama dengan dalih mengikuti kemajuan zaman. Menghalalkan segala cara untuk bisa populer dan bergelimang harta. Keberagaman dijunjung tinggi, tapi menghujat mereka yang ingin istiqamah menjalankan perintah agama.
Pertanyaannya, apakah kita sebagai bangsa sudah bermental merdeka?
Banyak di antara kita mungkin sudah merdeka. Dalam artian, mengisi hari-harinya dengan produktivitas positif yang tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tapi juga bagi banyak orang. Mereka memilih untuk hidup dalam positive vibes dan TIDAK MENGHABISKAN ENERGI UNTUK HAL SIA-SIA. Mereka memilih untuk MERDEKA dari aktivitas yang hanya menguras emosi, debat kusir, fitnah, dan hal tidak penting lainnya.
Marilah kita membangun mental merdeka dalam apa pun profesi yang kita jalani. Dan yang pasti sebagai seorang ibu, perempuan harus bisa memiliki mental merdeka agar dapat menjalankan multiperan kita secara optimal. Tentunya, dengan prioritas yaitu mendidik anak-anak kita untuk menjadi pribadi merdeka yang tangguh dan penuh empati.
79 tahun Indonesiaku, mari memajukan bangsa ini dengan mental merdeka.
KOMENTAR ANDA