Salah satu gejala alergi kerang pada kulit. (Pinterest)
Salah satu gejala alergi kerang pada kulit. (Pinterest)
KOMENTAR

SEBAGIAN besar alergi makanan dimulai pada masa kanak-kanak. Alergi ini dapat disebabkan oleh makanan yang sebelumnya pernah kita makan dan tidak ada masalah padanya.

Salah satu alergi yang dialami cukup banyak orang adalah alergi kerang. Meskipun dapat berkembang kapan saja selama hidup seseorang, alergi kerang cenderung muncul pada masa dewasa.

Diketahui bahwa ada dua jenis kerang yaitu krustasea dan moluska. Berikut ini beberapa contoh krustasea yang perlu diwaspadai jika kita menderita alergi.

  • Udang
  • Kepiting
  • Udang karang
  • Lobster

Sedangkan moluska meliputi:

  • Kerang
  • Tiram
  • Cumi
  • Sotong
  • Gurita
  • Siput

Kebanyakan orang yang alergi terhadap satu jenis kerang juga alergi terhadap jenis lainnya. Meskipun kita sebenarnya bisa menyantap jenis kerang lain, dokter biasanya menyarankan agar orang yang alergi terhadap kerang menghindari semua jenis kerang demi keamanan.

Alergi terhadap kerang juga berbeda dengan alergi lainnya. Misalnya, reaksi alergi terhadap kerang tidak dapat diprediksi, terkadang terjadi lama setelah seseorang mengonsumsi alergen tersebut dan tidak menunjukkan gejala lain. Reaksi alergi terhadap kerang juga sering kali menjadi lebih parah pada setiap paparan.

Gejala alergi kerang paling sering merupakan respons sistem imun terhadap protein yang ditemukan pada otot kerang yang disebut tropomiosin. Antibodi memicu pelepasan zat kimia seperti histamin untuk menyerang tropomiosin. Pelepasan histamin menyebabkan sejumlah gejala yang dapat berkisar dari ringan hingga mengancam jiwa. Itulah mengapa gejala alergi kerang cenderung parah.

Gejala alergi kerang bisa muncul setelah beberapa saat, tetapi sebagian besar muncul dalam hitungan menit. Gejala alergi kerang seperti:

  • Kesemutan pada mulut
  • Sakit perut, mual, diare, atau muntah
  • Sulit bernapas
  • Gatal kulit
  • Pembengkakan pada bagian wajah yaitu bibir dan lidah, juga tenggorokan, telinga, jari, dan tangan
  • Pusing, pening, atau bahkan pingsan

Reaksi alergi parah yang mengancam jiwa yang dikenal sebagai anafilaksis dapat terjadi pada kasus yang paling serius. Reaksi anafilaksis memerlukan perhatian medis segera.

Gejala anafilaksis meliputi:

  • Tenggorokan bengkak (atau muncul benjolan di tenggorokan) yang membuat sulit bernapas
  • Denyut nadi lebih cepat
  • Pusing ekstrem atau kehilangan kesadaran
  • Penurunan tekanan darah yang parah (syok)

Saat ini belum ada obat untuk alergi kerang. Pengobatan terbaik adalah dengan menghindari makanan seperti udang, lobster, kepiting, dan krustasea lainnya.

Dan meskipun ikan bersirip tidak ada hubungannya dengan kerang, tetapi kontaminasi silang sering terjadi. Kita mungkin ingin menghindari makanan laut sama sekali jika alergi kerang yang terjadi terbilang parah.

Kematian akibat reaksi anafilaksis akibat memakan kerang jarang terjadi, tetapi lebih umum daripada alergi makanan lainnya. Sebagian besar dokter setuju bahwa seseorang yang memiliki alergi kerang dan asma harus memiliki pena epinefrin (obat untuk mengatasi syok anafilaktik akibat reaksi alergi berat) untuk berjaga-jaga jika terjadi keadaan darurat.

Jika memakan kerang mengakibatkan reaksi ringan seperti ruam atau kulit gatal, dianjurkan untuk mengonsumsi antihistamin untuk mengetahui apakah obat tersebut membantu mengatasi gejalanya. Namun, jika gejalanya tidak membaik, segera cari pertolongan medis atau pergi ke ruang gawat darurat.




Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Sebelumnya

Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health