Emma Gonzales (Instagram/@emmawise18)
Emma Gonzales (Instagram/@emmawise18)
KOMENTAR

PERISTIWA penembakan massal di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida pada 14 Februari 2018 yang menewaskan 17 orang dan melukai 17 orang lainnya merupakan penembakan massal di sekolah yang paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat.

Setelah penembakan tersebut, salah satu siswa yang selamat, Emma González, tampil ke publik dengan pidato yang penuh emosi di sebuah acara memorial. Dia menuntut tindakan konkret dari para pemimpin politik untuk memperketat pengendalian senjata di Amerika Serikat.

Emma González menjadi terkenal karena pidato berjudul "We Call B.S." yang disampaikannya beberapa hari setelah penembakan. Dalam pidato ini, dia menentang politisi dan industri senjata yang terus mempromosikan kepemilikan senjata api tanpa memperhatikan keselamatan publik. Pidato ini, yang disampaikan dengan keberanian dan ketegasan, viral dan menjadikan Emma sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan reformasi senjata.

Emma adalah salah satu pendiri "Never Again MSD", sebuah gerakan yang dibentuk para siswa Marjory Stoneman Douglas untuk menuntut reformasi hukum senjata. Dia juga ikut mengorganisir "March for Our Lives" pada 24 Maret 2018, sebuah demonstrasi besar-besaran yang diadakan di Washington, D.C., dan berbagai kota lainnya di Amerika Serikat serta di seluruh dunia. Demonstrasi menuntut pengendalian senjata ini menarik perhatian internasional dan dihadiri oleh ratusan ribu orang.

Emma González dikenal karena penampilannya yang khas dengan kepala plontos, yang menjadi simbol perlawanan dan ketegasan dalam gerakannya. Dia telah muncul di berbagai media internasional dan berbicara di hadapan banyak forum penting. Emma juga telah menerima berbagai penghargaan atas dedikasinya, termasuk diakui oleh majalah Time sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2018.

Setelah menyelesaikan sekolah menengah, Emma melanjutkan pendidikan di New College of Florida. Meski tetap berfokus pada pendidikannya, Emma tetap aktif dalam kegiatan sosial dan terus memperjuangkan isu-isu terkait hak-hak sipil dan pengendalian senjata.

Emma González adalah contoh inspiratif dari seorang muda yang menggunakan suaranya untuk mempengaruhi perubahan sosial yang signifikan. Dia telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki kekuatan untuk menggerakkan perubahan, meskipun menghadapi tantangan besar.

Emma González lahir pada 11 November 1999, di Parkland, Florida. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayahnya adalah seorang imigran Kuba yang bekerja sebagai pengacara, dan ibunya adalah seorang guru matematika. Emma tumbuh dalam keluarga yang memberikan perhatian besar pada pendidikan dan nilai-nilai sosial.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women