Kunjungan tim Perpusnas ke Booknesia & Farah.id (FARAH)
Kunjungan tim Perpusnas ke Booknesia & Farah.id (FARAH)
KOMENTAR

TIM Direktorat Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan dari Perpustakaan Nasional mengunjungi kantor Farah.id dan Booknesia pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Kedatangan tim beranggotakan empat orang yang diketuai Vincentia Dyah Kusumaningtyas ini bertujuan memberikan sosialisasi dan bimbingan terkait implementasi UU Nomor 13 Tahun 2018 tentang SSKCKR (Serah Simpan Karya Cetak & Karya Rekam) bagi para penerbit dengan buku ber-ISBN.

Dalam kunjungan tersebut, tim SSKCKR menyampaikan amanat UU SSKCKR yang disahkan tahun 2018 untuk bisa menyimpan seluruh karya anak bangsa di Perpustakaan Nasional, yang tentunya menjadi aset berharga negara.

Perlu diketahui bahwa setiap penerbit wajib menyerahkan buku terbitannya sebanyak 2 eksemplar untuk Perpusnas dan 1 eksemplar untuk Perpustakaan Daerah sesuai alamat penerbit. Sosialisasi dan bimbingan tentang SSKCKR ini menjadi penting untuk pelestarian karya cetak dan karya rekam yang ada di seluruh Indonesia.

Setidaknya ada dua manfaat bagi penerbit yang mematuhi SSKCKR ini. Pertama, karya penerbit akan selalu tersimpan baik di Perpustakaan Nasional. Jika terjadi masalah seperti rusaknya master cetak buku atau buku lawas yang sudah habis dan kesulitan untuk mendapatkannya lagi, maka penerbit bisa meminjamnya ke Perpusnas. Dan yang kedua, Perpusnas bisa melakukan pembelian untuk buku-buku penerbit, khususnya yang dikategorikan sebagai referensi.

“Kami berharap penerbit dapat mematuhi UU tentang SSKCKR ini dengan baik. Kami memberikan waktu tiga bulan setelah kunjungan pertama untuk penerbit bisa menyelesaikan tagihan ISBN yang harus diserahkan ke Perpusnas, setelah itu akan kami adakan bimbingan teknis, dan akan terus kami pantau progress-nya selama tiga bulan, jika ternyata dalam satu tahun tidak ada respons positif, maka akan kami blokir izin penerbitannya. Biasanya penerbit akan langsung menghubungi kami setelah diblokir, tapi semoga tidak perlu seperti itu,” ujar Vincentia Dyah kepada tim Booknesia dan Farah.id.

Kunjungan diakhiri dengan penyerahan dua buku yaitu Perdamaian yang Buruk Perang yang Baik karya Teguh Santosa dan Rizal Ramli: Cinta, Kegigihan, dan Patriotisme karya Arief Gunawan untuk dimasukkan ke deposit KCKR Perpustakaan Nasional.

Booknesia sebagai penerbit yang terdaftar di IKAPI telah menghasilkan lebih dari 30 judul buku dalam rentang satu dekade lebih. Buku-buku Booknesia Publishing House terdiri dari nonfiksi dan fiksi, yang kesemuanya memiliki benang merah yaitu menawarkan pemikiran revolusioner, solutif, dan inspiratif yang bertujuan mengedukasi masyarakat untuk berani bersikap kritis dan bergerak maju.




Alumni Taiwan di Indonesia Gelar Diskusi Dampak Hubungan Lintas Selat terhadap ASEAN dan Indonesia

Sebelumnya

Menteri Agama Bertolak ke 4 Negara, Bahas Persiapan Ibadah Haji hingga Menghadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News