Pare, siapa suka? (Pinterest)
Pare, siapa suka? (Pinterest)
KOMENTAR

PARE (Momordica charantia) juga dikenal sebagai labu pahit, berasal dari tanaman merambat asli India dan negara-negara Asia lainnya. Pare merupakan anggota keluarga labu dan menghasilkan buah hijau lonjong yang bentuknya mirip mentimun dengan bagian luar yang bergelombang.

Pare dapat dimakan mentah, tetapi rasanya sangat pahit dan tidak manis. Buah ini lebih sering dimasak dan digunakan dalam hidangan atau teh. Ekstrak pare juga digunakan sebagai obat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pare dapat membantu mengobati kondisi peradangan seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan kanker.

Pare mengandung senyawa alami yang berfungsi seperti insulin untuk membantu mengatur kadar gula darah. Namun dibutuhkan penelitian yang mendalam untuk menentukan efek pare pada berbagai kondisi, termasuk pengaturan gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan berat badan.

Fakta Gizi

Pare segar dapat digunakan dalam berbagai resep. Setengah cangkir pare mentah menyediakan:

  • Kalori: 10
  • Lemak: 0 gram (g)
  • Natrium: 0 miligram (mg)
  • Karbohidrat: 2 g
  • Serat: 1 g
  • Protein: 0 gram
  • Vitamin C: 42 mg, atau 56% dari Nilai Harian (DV)

Vitamin C berperan sebagai antioksidan dan membantu tubuh menyerap zat besi. Zat besi dibutuhkan untuk mendukung kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Vitamin C juga mendukung produksi kolagen, penyembuhan luka, metabolisme protein, dan fungsi kekebalan tubuh.

Manfaat sayuran pare:

  • Dapat Membantu Mengurangi Peradangan
  • Dapat Mendukung Manajemen Berat Badan
  • Dapat Mendukung Manajemen Diabetes
  • Dapat Mendukung Pencegahan atau Pengobatan Kanker
  • Dapat Mendukung Kesehatan Jantung
  • Dapat Mendukung Fungsi Kekebalan Tubuh

 Tips Mengonsumsi Pare

Ada banyak resep daring yang menggunakan pare segar. Berikut beberapa idenya:

• Sajikan dengan tahu atau telur sebagai bagian dari sarapan orak-arik

• Tambahkan ke berbagai tumisan

• Masukkan ke dalam sup atau semur

• Tambahkan ke kari

• Isi dengan bawang bombay dan rempah-rempah lalu masak dalam panci instan

Karena sifatnya yang pahit, mungkin sebaiknya memanfaatkan resep yang telah diuji oleh koki atau juru masak berpengalaman jika Anda baru menggunakan pare.

Risiko Makan Pare

Risiko mengonsumsi pare dapat bervariasi tergantung pada bentuk dan jumlah yang Anda konsumsi. Secara umum, pare dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan suplemen makanan tertentu yang memengaruhi gula darah.

Misalnya, mengonsumsi pare dengan obat diabetes dapat menyebabkan gula darah turun terlalu rendah. Pare juga dapat berinteraksi dengan pazopanib, obat kanker. Obat ini dapat meningkatkan jumlah obat yang bertahan di dalam tubuh, sehingga meningkatkan efek sampingnya.

Sebagai suplemen, ekstrak pare biasanya ditoleransi dengan baik, tetapi efek sampingnya dapat mencakup ketidaknyamanan perut, mulas , sembelit, diare, mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan gula darah rendah.

Efek samping potensial lainnya dari pare meliputi kelelahan , ruam kulit, dan masalah fungsi ginjal. Konsentrat jus pare dalam jumlah besar terbukti menyebabkan tukak lambung dan pendarahan usus.

Pare dapat dikonsumsi sebagai buah yang tidak manis atau dalam bentuk suplemen. Para ilmuwan meminta penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat tanaman ini dan bentuk serta cara terbaik untuk mengonsumsinya.




Pengaruh Pola Makan Seimbang terhadap Kesehatan Tulang Remaja

Sebelumnya

Pengendalian Rokok untuk Melindungi Kesehatan Paru-Paru

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health