Gemblong (Toko Wahab Blog)
Gemblong (Toko Wahab Blog)
KOMENTAR

GEMBLONG adalah kue tradisional Indonesia yang dibuat dari tepung beras ketan putih. Asal usul nama gemblong belum diketahui, tapi beberapa pihak berpendapat bahwa nama ini diambil dari bentuknya yang bulat dan lonjong.

Gemblong sering dijumpai di Jawa Barat dan Jakarta, dan masyarakat Sunda dan Betawi cukup familier dengan jajanan ini.

Maurits Greshoff menyebut gemblong dalam bukunya Nuttige Indische Planten Vol 1 tahun 1894. Dia menulis bahwa gemblong dibuat dari beras ketan yang ditumbuk, lalu dibentuk kue besar, digoreng dan dipotong-potong berbentuk setrip. Gemblong juga tersaji dalam acara kendurian upacara pernikahan.

Gemblong masuk dalam jajaran sejarah pembuatan kue di Indonesia. Kebiasaan membuat kue tercatat di dalam Prasasti Sukawana pada 882 Masehi. Kebiasaan membuat kue pada zaman abad ke-9 itu disebut matuluang.

Di beberapa daerah, gemblong dikenal dengan nama yang berbeda. Seperti di Jawa Timur misalnya, panganan ini biasa disebut getas. Sedikit berbeda dengan gemblong yang menggunakan ketan putih, getas dibuat menggunakan ketan hitam.

Kue tradisional ini memiliki rasa yang manis dan teksturnya sedikit kenyal. Camilan kue yang mudah ditemui di pasar-pasar tradisional ini terbuat dari adonan tepung ketan putih yang dicampur dengan santan, kelapa parut dan garam kemudian dibentuk bulat dan digoreng.

Fakta Menarik Kue Gemblong:

  1. Kue gemblong tercatat dalam Serat Centhini, sebuah karya gabungan pujangga Keraton Surakarta yang kala itu berada di bawah Sunan Pakubuwono V yang rampung pada 1814.
  2. Selain getas, gemblong juga sering disebut dengan kue kemplang.

Gemblong paling tahan lama 24 jam. Jika ada sisa dan ingin dinikmati esok hari, gemblong bisa diletakkan di kulkas dalam wadah tertutup.




Kue Cucur, Kelezatan Tradisional yang Sarat Nilai Sejarah

Sebelumnya

Tempat Hangout Seru di Bogor: PutPit Tiam, Kopitiam dengan Paduan Tradisional dan Modern

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon