DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (UI) bersama Hadityawarman Foundation, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta, dan program CSR dari berbagai daerah, menggelar sebuah kegiatan pengabdian masyarakat yang penuh makna.
Mengusung tema “Membangun Sistem Administrasi Kontrol dan Reviu Bisnis untuk Peningkatan Kesejahteraan melalui Budidaya Cross Dorper,” program ini bertujuan untuk memberdayakan peternak lokal melalui serangkaian pelatihan yang inovatif.
Kegiatan ini mencakup pelatihan dasar beternak, pengolahan pakan, manajemen kandang, serta sertifikasi beternak domba. Dengan semangat kolaborasi, berbagai pihak bergandengan tangan untuk menciptakan sebuah ekosistem peternakan yang lebih maju dan berdaya saing.
Tim pengabdian masyarakat yang terlibat terdiri dari akademisi dan praktisi handal, termasuk Dr. Dewi Lusiana, Dr. Muhammad Ramaditya, Annisa Parastry, Nahdalia Jelita Putri, Fannisa Ramadhanty Hutami, Nur Aini Hidayah, Tazqia Rahmah, dan Angela Devi Febriyanti dari FIA UI.
Mereka juga didukung oleh Dr. Fariz Faruqi, Siti Almurni, dan Rulland Jack Sumampaow dari STEI, serta Dr. Aditya Warman, MBA, dari Hadityawarman Foundation. Kegiatan ini berlangsung di Boemi Matahati, Sentul, pada Sabtu (17/8), menandai awal dari inisiatif yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan desa.
Inisiatif ini berawal dari konsep Smart Village 4.0 yang diperkenalkan oleh Hadityawarman Foundation. Program ini berfokus pada pengembangan sistem administrasi, reviu bisnis, dan sertifikasi bagi peternak dan masyarakat setempat. Melalui pendekatan yang holistik, program ini bertujuan untuk membangun perekonomian desa yang tangguh dan mandiri.
Dr. Aditya Warman, dalam pidatonya, menekankan pentingnya sertifikasi beternak domba sebagai langkah menuju masa depan yang lebih cerah.
"Domba-domba yang merumput di padang bukan hanya sekadar hewan ternak, tetapi simbol dari kekuatan ekonomi desa. Sertifikasi ini bukan hanya tentang keterampilan teknis, tetapi juga tentang harapan untuk swasembada dan kemandirian, di mana peternak unggul memainkan peran penting dalam membawa desanya menuju kemakmuran," ujarnya.
Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Sentul ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dengan menghargai tradisi, mengenali potensi setiap individu, dan melangkah bersama menuju masa depan, kegiatan ini menjadi cerminan bangsa yang kuat dan berdaya.
KOMENTAR ANDA