Kota Solo, riwayatmu dulu. (Net/Grafis: Rizqia)
Kota Solo, riwayatmu dulu. (Net/Grafis: Rizqia)
KOMENTAR

KOTA Solo, Jawa Tengah, berawal dari Desa Sala, yang berada dekat tepi Bengawan Solo.

Kota Surakarta atau Solo adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan luas 44,04 km2. Pada 2020, penduduk Surakarta sebanyak 522.364 jiwa, dengan kepadatan sebanyak 11.861 jiwa/km2, dan pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Surakarta sebanyak 587.646 jiwa. 

Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di pulau Jawa bagian selatan setelah Kota Malang, Jawa Timur dan Kota Bandung, Jawa Barat menurut jumlah penduduk. Sisi Timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo.

Kota ini termasuk dalam kawasan Solo  Raya, sebagai kota utama.

Pada 17 Februari 1745, Sinuhun Paku Buwana II, raja Kasultanan Mataram Islam, memindahkan istana dari Kartasura hancur akibat serbuan pemberontak. Nama Solo berasal dari Desa Sala, karena masyarakat umum sering menyebutnya Sala. Orang-orang Belanda, yang sulit menyebut nama Sala dengan huruf “a”, kemudian mengubahnya menjadi “o” sehingga pelafalannya berubah menjadi Solo.

Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kerajaan Mataram Islam yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755, sehingga Surakarta menjadi kediaman Susuhunan Pakubuwana dan Adipati Mangkunegara.

Eksistensi kota ini dimulai saat Sinuhun Paku Buwana II, raja Kasultanan Mataram Islam, memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, sebuah desa yang tidak jauh dari tepi Bengawan Solo, karena istana Kartasura hancur akibat serbuan pemberontak.

Sunan Pakubuwana II membeli tanah dari lurah Desa Sala, yaitu Kyai Sala, sebesar 10.000 ringgit (gulden Belanda) untuk membangun istana Mataram yang baru. Secara resmi, istana Mataram Islam yang baru dinamakan Karaton Surakarta Hadiningrat dan mulai ditempati tanggal 20 Februari 1745.

Perjanjian Giyanti yang ditanda-tangani oleh Sinuhun Paku Buwana III, Belanda dan Pangeran Mangkubumi pada 13 Februari 1755 membagi wilayah Mataram menjadi dua yaitu Kasunan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta, dihimpun dari berbagai sumber.




Empat Musim dalam Sehari di Melbourne

Sebelumnya

Yayasan Jantung Indonesia Konsisten Dorong Gaya Hidup Sehat, Salah Satunya Lewat Olahraga Beladiri MMA

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon