RENJANA Cita Srikandi yang berlangsung pada 23 hingga 25 Agustus 2024 di Kantor Gubernur Riau dan Menara BRK Syariah digelar untuk merayakan kreativitas, inovasi, dan kontribusi perempuan dalam seni, budaya, dan sosial.
Dimeriahkan oleh 70 perempuan inspiratif Indonesia dari berbagai latar profesi, Renjana Cita Srikandi ingin melejitkan keberdayaan perempuan dalam karsa, kriya, dan karya.
Di hari kedua pelaksanaannya, dua perempuan inspiratif hadir sebagai narasumber di panggung Gelar Wicara yaitu Titi Kamal dan Tasya Farasya.
Titi Kamal sebagai seorang aktris telah teruji bermain di berbagai genre film. Dari Ada Apa dengan Cinta hingga Air Mata di Ujung Sajadah. Kesuksesan yang diperoleh Titi saat ini merupakan hasil dari perjuangan panjang yang telah ia rintis sejak usia belia.
Berawal dari pemilihan cover majalah remaja, Titi membuktikan bahwa kedisiplinan dan kerja keras akan membawa hasil yang gemilang. Ia pun selalu berusaha menjaga nama baik keluarganya sehingga hampir tidak pernah terdengar gosip miring seputar kehidupan pribadi seorang Titi Kamal. Menurut Titi, itulah kuncinya untuk bertahan hingga saat ini.
Selanjutnya ada Tasya Farasya yang kini telah memiliki beauty brand bertajuk Mother of Pearl. Berlatar pendidikan kedokteran gigi, Tasya mengatakan kesuksesan yang diraihnya sekarang berkat keberaniannya memanfaatkan setiap kesempatan dan peluang datang menghampiri.
"Percaya sama diri sendiri itu penting. Sebab, karena kepercayaan diri itu banyak peluang yang datang di depan mata. Saat peluang itu datang, manfaatkan sebaik mungkin karena belum tentu kesempatan datang lagi,” ucap Tasya dalam Gelar Wicara bertajuk ‘Beauty and the Boss: Lead and Take a Huge Leap!’ pada Sabtu (24/8) seperti diberitakan PopBela.
Dikenal sebagai beauty influencer papan atas Tanah Air, ibu dua anak ini juga menegaskan bahwa cantik itu memiliki makna yang luas, bukan sekadar penampilan fisik sesuai standar kebanyakan orang. Dan menurut Tasya, inner beauty juga berpengaruh pada leadership seorang perempuan.
“Jika kita tidak merasa cantik, kita menjadi tidak percaya diri. Kita enggak akan bisa nge-lead orang lain kalau kita tidak bisa nge-lead diri kita sendiri. Jadi, leadership pertama yang paling bisa kita lakukan adalah nge-lead diri kita sendiri dulu, baru kita bisa nge-lead orang lain,” tutup Tasya.
KOMENTAR ANDA