Si lezat berwarna hitam, rawon. (Pinterest/Grafis: Adelia)
Si lezat berwarna hitam, rawon. (Pinterest/Grafis: Adelia)
KOMENTAR

RAWON sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, hal ini dibuktikan dengan disebutnya makanan ini dalam Prasasti Taji ( 901 M ) diponorogo, Jawa Timur. Dalam prasasti tersebut rawon tertulis dengan nama “Rarawwan”.

Prasasti inilah yang membuat banyak orang menyakini bahwa rawon berasal dari Ponorogo, sebelum akhirnya menyebar ke seluruh pelosok Jawa Timur.

Dilansir dari berbagai sumber, tidak hanya dari prasasti, beberapa warung makan legendaris juga membuktikan bahwa sup hitam ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Jawa Timur. Selain lokasi warung yang legendaris, beserta resep rawon tertulis pada naskah sastra Jawa yaitu Serat Centhini yang ditulis pada tahun 1735.

Berdasarkan catatan dalam Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni (1926), rawon menjadi hidangan bagi para raja-raja. Dahulunya, rawon menggunakan daging kerbau, namun kini diganti daging sapi yang lebih umum dan mudah ditemukan. Dimasak dengan metode lambat dan campuran bumbu-bumbu rempah khas, membuat daging rawon sangat empuk dan kaldu meresap sempurna.

Hampir serupa dengan hidangan soto khas Indonesia lainnya, kuah rawon yang berwarna hitam jadi ciri khas makanan ini. Keluak atau kluwek adalah ciri khas dari rawon dan merupakan bahan yang wajib ada, karena bahan inilah yang membuat kuah rawon hitam. Menariknya, jika kluwek tidak diolah dengan benar dapat menjadi zat yang berbahaya bagi tubuh karena mengandung senyawan sianida.

Salah satu kunci kelezatan dan keunikan rawon adalah bisa dibilang, kalau tidak mengguakan keluak, rawon hanyalah sup biasa. Karena warnanya yang hitam peka ini banyak wisatawan mancanegara menyabut rawon black soup. Keluak yang tidak diolah dengan baik beracun jadi boleh dimakan mentah, ya!

Kluwek harus difermentasi selama beberapa hari untuk menghilangkan senyawa beracun tersebut. Setelah prosesnya selesai, kluwek pun aman digunakan untuk memasak rawon. Selain itu, daging sapi yang digunakan daging yang berlemak atau yang bertekstur kenyal. Contoh yang bisa digunakan yaitu bagian has luar, sandung lamur atau sengkel.




“Glancing” Picu Tren Digital Baru di Indonesia

Sebelumnya

Sambut Libur Akhir Tahun, AKG Entertainment Hadirkan Pokémon Festival 2024

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon