Ilustrasi remaja yang sedang stres. (Pinterest/@andnereida)
Ilustrasi remaja yang sedang stres. (Pinterest/@andnereida)
KOMENTAR

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pernah menyatakan pandangannya mengenai Gen Z dalam beberapa kesempatan. Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat Gen Z dianggap ‘lemah’ atau kurang siap menghadapi tantangan masa depan.

Berikut adalah beberapa poin yang menjadi alasan di balik pandangan Erick Thohir:

1. Kurangnya keterampilan dan kesiapan kerja

Erick Thohir pernah mengungkapkan kekhawatirannya bahwa sebagian besar Gen Z belum sepenuhnya siap untuk memasuki dunia kerja.

Ia menekankan bahwa meskipun Gen Z dikenal adaptif terhadap teknologi, mereka sering kali kurang memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia profesional, seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, dan problem-solving. Ini membuat mereka tampak ‘lemah’ dalam hal kesiapan kerja jika dibandingkan dengan harapan industri.

2. Ketergantungan pada teknologi

Gen Z tumbuh dengan teknologi canggih, yang sering kali membuat mereka lebih tergantung pada perangkat digital untuk berbagai aspek kehidupan mereka.

Erick Thohir menyoroti bahwa ketergantungan berlebihan pada teknologi bisa mengurangi kemampuan Gen Z untuk berpikir kritis dan mengandalkan kemampuan interpersonal mereka. Hal ini dapat menjadi kelemahan ketika mereka dihadapkan pada situasi yang membutuhkan interaksi tatap muka atau keputusan cepat tanpa bantuan teknologi.

3. Tantangan mental dan emosional

Erick Thohir juga mengakui bahwa Gen Z menghadapi banyak tekanan emosional dan mental, baik dari media sosial maupun tekanan sosial lainnya.

Kesadaran akan kesehatan mental yang meningkat memang positif, namun Erick menyarankan bahwa generasi ini juga perlu diperkuat secara mental agar lebih tahan terhadap stres dan tekanan hidup. Ia percaya bahwa kemampuan untuk mengelola emosi dan menghadapi tantangan dengan tenang adalah kunci untuk menjadi individu yang kuat dan sukses.

4. Nilai kerja keras dan ketangguhan

Erick Thohir mungkin juga melihat bahwa nilai-nilai kerja keras dan ketangguhan yang dihargai oleh generasi sebelumnya perlu lebih ditekankan di kalangan Gen Z.

Dalam pandangannya, memiliki etos kerja yang kuat dan ketangguhan dalam menghadapi kesulitan adalah kualitas penting yang harus dipupuk. Ia khawatir bahwa tanpa nilai-nilai ini, Gen Z mungkin tidak siap menghadapi kerasnya persaingan dan dinamika perubahan global.

5. Perlunya pendidikan karakter

Selain keterampilan teknis, Erick Thohir percaya bahwa pendidikan karakter juga sangat penting. Ia menekankan perlunya generasi muda dibekali dengan nilai-nilai moral, integritas, dan disiplin yang kuat untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral.

Pernyataan Erick Thohir mengenai kelemahan Gen Z bukan untuk merendahkan mereka, melainkan lebih kepada perhatian dan dorongan agar generasi muda ini dapat lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Erick Thohir melihat potensi besar dalam diri Gen Z, tetapi ia juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan yang holistik dan keseimbangan antara kecerdasan teknologi dengan keterampilan manusiawi dan karakter yang kuat.

Dengan demikian, generasi ini dapat menjadi pilar yang tangguh dan inovatif dalam membangun masa depan bangsa.




Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Sebelumnya

Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting