PROGRAM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang melibatkan kolaborasi lintas perguruan tinggi telah berhasil diselenggarakan pada tanggal 6-7 September 2024 di Desa Lebak Muncang, Ciwidey, Bandung Barat.
Kegiatan yang digagas oleh Universitas Persada Indonesia (YAI) ini diikuti oleh 137 dosen dan 9 panitia dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang berada di lingkungan LLdikti wilayah 3 dan 4, serta perwakilan dari kota-kota lain seperti Padang, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah Perguruan Tinggi yang terlibat dalam kegiatan adalah 47 kampus. Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan bidang keilmuan.
Tujuan utama dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah pemberdayaan kelompok masyarakat di Desa wisata Lebakmuncang.
Para peserta berinteraksi langsung dengan berbagai kelompok masyarakat yang terdiri dari petani sayur-mayur, pembudidaya stroberi, peternak sapi dan lebah madu, kader posyandu, UMKM, guru, pelaku bank sampah, serta pembudidaya ikan air tawar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai program edukatif dan inovatif.
Salah satu kelompok dalam pengabdian masyarakat kolaborasi tersebut mengusung tema “Pemberdayaan kader dalam penanganan kasus kegawatdaruratan: memberikan edukasi komprehensif meliputi penanganan kasus alergi pernapasan, keracunan, asma, gigitan binatang berbisa, tersedak, dan teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD) di desa Lebak Muncang Ciwidey Bandung.”
Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN., M.M., ketua salah satu grup perwakilan dari Universitas Binawan Jakarta, memberikan komentar, "Kolaborasi lintas perguruan tinggi ini membuka dimensi baru dalam pengabdian masyarakat. Kami tidak hanya membagikan pengetahuan, tetapi juga belajar dari kearifan lokal masyarakat Desa Lebak Muncang."
"Pelatihan kegawatdaruratan yang kami berikan diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan desa dalam menghadapi potensi risiko kesehatan, terutama mengingat statusnya sebagai desa wisata. Kami optimis bahwa keterampilan yang ditransfer akan berkontribusi signifikan pada peningkatan kualitas layanan wisata dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," tambahnya.
Kegiatan pelatihan kegawatdaruratan dilaksanakan dengan jadwal dan materi sebagai berikut: Diawali Pengisian daftar hadir, dilanjutkan dengan Pre-test, Penanganan kasus alergi pernafasan (asma) dan Terapi uap yang disampaikan oleh Ns. Siswani Marianna, S,Kep., M.Si., dilanjutkan Penanganan kasus Pestisida yang disampaikan oleh Widanarti setyaningsih, S.Kp., MN.
Selanjutnya, Penanganan kasus keracunan makanan dan Rangsang Muntah disampaikan oleh Ns. Zakiyah, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J., Penanganan kasus gigitan binatang berbisa (ular dan ulat bulu) dan Bidai disampaikan oleh Ns. Apriana Rahmawati, S.Kep., M.Kep., lalu Penanganan kasus tersedak benda asing dan Heimlich Maneuver disampaikan oleh Ns. Gilang Indra P, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB.
Pengenalan jenis-jenis Antidota keracunan dan gigitan binatang berbisa disampaikan oleh Cyntia Wulandari,S.Farm., M.Farm., Pengenalan Danger / 3A (Aman Diri, Aman Pasien, Aman Lingkungan) disampaiakan oleh Lazuardy Alief, S.Pd., M.Pd., Pengecekan Respons Korban: AVPU dan Aktivasi Emergency System oleh Sondang Manurung, S.Kp., M.Kep., dilanjutkan dengan Pemeriksaan Circulation: Memeriksa denyut arteri karotis dan Resusitasi Jantung: Kompresi diberikan oleh Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN., M.M.
Kemudian ada Pemeriksaan jalan nafas (Airway): Chin lift, Head tilt, Jaw thrust dan Memberikan Nafas Buatan (Breathing): Mouth to Mouth, Mouth to Mask, Ambu Bag disampaikan oleh Tri Mustikowati, S.Kp., M.Kep., Peran kader dalam promosi kesehatan dalam penanganan kasus kegawatdaruratan disampaikan oleh Salim, S.Sos.I., M.Si dan Nurul Hidayah, S.KM., M.Kes. Terakhir ditutup dengan Post-test sebagai bahan evaluasi.
Kegiatan ini menghasilkan berbagai luaran termasuk publikasi media massa, artikel pengabdian masyarakat untuk jurnal nasional terindeks Sinta, book chapter hasil karya para peserta. Selain itu, dokumentasi kegiatan telah disebarluaskan melalui berbagai platform media sosial, memperluas jangkauan dampak positif program ini.
Kolaborasi ini juga memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pemerintah desa setempat. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan proposal Hibah Pengabdian Masyarakat di tingkat nasional, serta mendorong keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat di masa mendatang.
KOMENTAR ANDA