BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan ada 38 daerah di tujuh provinsi di Indonesia yang tidak mendapat hujan lebih dari dua bulan sehingga mengakibatkan kekeringan ekstrem.
Dilansir laman resmi BMKG pada Rabu (18/9), ketujuh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Berikut daftar lengkap daerah yang mengalami kekeringan ekstrem.
Provinsi Jawa Barat
Ciamis (66 hari), Cirebon (65 hari), Indramayu (65 hari), Karawang (65 hari), Majalengka (65 hari), Purwakarta (65 hari), Subang (65 hari), Sumedang (65 hari), dan Bekasi (65 hari).
Provinsi Banten
Pandeglang (66 hari)
DI Yogyakarta
Bantul (68 hari) dan Gunungkidul (67 hari).
Provinsi Jawa Timur
Jember (139 hari), Kota Probolinggo (139 hari), Pasuruan (138 hari), Situbondo (138 hari), Banyuwangi (137 hari), Blitar (137 hari), Mojokerto (137 hari), Tulungagung (137 hari), Bangkalan (135 hari), dan Malang (108 hari).
Nusa Tenggara Barat
Bima (137 hari) dan Lombok Timur (94 hari).
Nusa Tenggara Timur
Kupang (144 hari), Sumba Timur (141 hari), Sabu Raijua (128 hari), Kupang (116 hari), Lembata (97 hari), Timor Tengah Selatan (97 hari), Sikka (72 hari), Rote Ndao (70 hari), Sumba Barat Daya (69 hari), dan Ende (69 hari).
Provinsi Sulawesi Selatan
Barru (68 hari), Pangkep (68 hari), Takalar (68 hari), dan Makassar (68 hari).
BMKG juga menjelaskan bahwa 64 persen dari zona musim di Tanah Air sudah masuk musim kemarau. Sedangkan 36 persen dari zona musim masih mengalami musim hujan.
Dengan banyaknya daerah yang mengalami musim kemarau, BMKG mengimbau masyarakat bijak menggunakan air bersih.
KOMENTAR ANDA