Media workshop Malnutrition Awareness Week di Des Indes Menteng, Jakarta. (FARAH/Sarah Mahya)
Media workshop Malnutrition Awareness Week di Des Indes Menteng, Jakarta. (FARAH/Sarah Mahya)
KOMENTAR

PERHIMPUNAN Nutrisi Indonesia (INA) sebagai perwakilan resmi dari American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) menyelenggarakan Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week) 16 hingga 20 September 2024. Kegiatan yang didukung oleh Nutricia dan Sarihusada ini mengusung  tema ‘Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini’.

Pekan Sadar Malnutrisi diselenggarakan dalam rangka menanggulangi permasalahan malnutrisi yang masih menjadi salah satu penyebab utama masalah kesehatan di Indonesia, terutama pada balita dan ibu hamil. 

Diketahui bahwa malnutrisi masih menjadi ancaman besar di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan terbaru, sekitar 19% balita di Indonesia masih mengalami stunting, dan 7% menderita gizi buruk.

Pekan Sadar Malnutrisi tahun ini difokuskan untuk mencegah malnutrisi sejak masa kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan anak, yang dianggap sebagai periode emas untuk pertumbuhan optimal.

Dalam media workshop Pekan Sadar Malnutrisi, Presiden INA (Indonesian Nutrition Association/ Perhimpunan Nutrisi Indonesia) Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK (K) menyatakan bahwa acara ini merupakan wujud komitmen untuk menurunkan angka malnutrisi di seluruh Indonesia.

"Kami ingin menekankan pentingnya pencegahan dan intervensi dini dalam menangani masalah malnutrisi. Pendidikan gizi untuk keluarga, pemberian makanan tambahan yang bergizi, dan pemantauan kesehatan anak secara rutin adalah beberapa langkah penting yang harus terus diperkuat,” ujar Dr. Luciana di Paloma Restaurant, Hotel Des Indes, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (17/9).

Para ahli gizi yang hadir dalam media workshop Pekan Sadar Malnutrisi menekankan pentingnya upaya pencegahan malnutrisi sejak dini, terutama pada ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun.

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam Sp,PD-KGEH, MMB selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyatakan bahwa malnutrisi yang terjadi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat menyebabkan dampak permanen, termasuk hambatan fisik dan kognitif. Oleh karena itu, intervensi gizi sejak kehamilan sangat krusial untuk mencegah dampak jangka panjang.

Dengan adanya Pekan Sadar Malnutrisi 2024, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya pencegahan malnutrisi dan peran mereka dalam menjaga asupan gizi yang baik untuk anak-anak.

INA berharap kolaborasi ini bisa mempercepat pencapaian target menurunkan angka stunting dan malnutrisi di Indonesia sesuai dengan program pembangunan kesehatan nasional.

Pekan Sadar Malnutrisi 2024 juga diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia dan mendukung terciptanya generasi yang sehat dan produktif untuk masa depan Indonesia.




Ajang Pameran Produk Elektronik dan Lifestyle GSEI 2024 Disambut Antusias

Sebelumnya

KBRI Tunisia Gelar Forum Bisnis: Dorong Kerjasama Ekonomi di Era Digital

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E