POLA makan cepat saji yang tinggi lemak, garam, dan gula berpengaruh negatif terhadap kesehatan kardiovaskular, terutama pada remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
Dikutip dari berbagai sumber, Diketahui bahwa mengonsumsi makanan cepat saji secara rutin dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Bagaimana makanan cepat saji mempengaruhi kesehatan jantung?
1. Meningkatkan kadar kolesterol
Makanan cepat saji mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kolesterol HDL (kolesterol baik).
Kadar kolesterol yang tidak sehat pada usia muda dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis), yang kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke di usia dewasa.
2. Menyebabkan peradangan dan stres oksidatif
Makanan cepat saji yang diproses dan digoreng menghasilkan senyawa pro-inflamasi dan radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini berkontribusi pada kerusakan pembuluh darah dan perkembangan aterosklerosis, yang memengaruhi kesehatan jantung.
3. Menjadi kebiasaan jangka panjang
Pola makan tinggi makanan cepat saji sejak remaja dapat membentuk kebiasaan makan yang buruk hingga dewasa. Ini mempersulit upaya untuk mengadopsi pola makan yang lebih sehat di kemudian hari, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kardiovaskular jangka panjang.
Makanan cepat saji dapat memberikan efek jangka panjang yang berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular remaja.
Mengganti makanan cepat saji dengan makanan yang lebih sehat, seperti buah, sayur, kacang-kacangan, dan ikan berlemak, sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan kardiovaskular di masa depan.
Orang tua harus meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan dan mengupayakan remaja mengonsumsi lebih banyak makanan bernutrisi untuk melindungi kesehatan jantung.
KOMENTAR ANDA