Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi (kiri), saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia pada 18 September 2024 di Hotel Sousse Palace, Sousse, Tunisia/Foto: Ist
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi (kiri), saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia pada 18 September 2024 di Hotel Sousse Palace, Sousse, Tunisia/Foto: Ist
KOMENTAR

DALAM rangka mempererat hubungan bilateral dan meningkatkan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Tunisia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis mengadakan Forum Bisnis Indonesia pada 18 September 2024 di Hotel Sousse Palace, Sousse, Tunisia.

Acara ini mengusung tema "Kebudayaan dan Perdagangan di Era Digital" dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari kedua negara. Forum ini menghadirkan narasumber dari berbagai sektor, termasuk Muhammad Syahran Bakti, Atase Perdagangan KBRI Kairo; Farid Naufal Aslam, CEO Aruna; Ilham Shidqi Nur Rahmat dari Tokopedia; serta Venny Alamsyah dari Batik House Indonesia.

Dalam sambutannya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, menekankan pentingnya diplomasi ekonomi dan kebudayaan sebagai fondasi bagi hubungan yang lebih erat antara Indonesia dan Tunisia.

Menurutnya, kedua negara telah memiliki sejarah panjang kerja sama, yang dimulai sejak tahun 1950-an oleh Presiden Sukarno dan Presiden Tunisia, Habib Bourguiba.

Memperkokoh Diplomasi Ekonomi dan Kebudayaan

"Diplomasi ekonomi dan kebudayaan adalah kunci dalam meneguhkan hubungan bilateral yang lebih kuat antara Indonesia dan Tunisia," ujar Zuhairi.

Ia menambahkan, hubungan yang dibangun di atas prinsip saling menghormati (mutual respect) dan saling menguntungkan (mutual interest) adalah fondasi untuk kemitraan yang lebih baik di masa depan.

Kedua negara, kata Zuhairi, perlu memanfaatkan peluang ini untuk terus memperkuat kerja sama, terutama di bidang ekonomi.

Duta Besar Zuhairi juga mengungkapkan bahwa salah satu strategi utama dalam mendorong kerja sama tersebut adalah melalui pengembangan apa yang disebut sebagai "kecerdasan ekonomi." Dalam konteks ini, Zuhairi menjelaskan bahwa kecerdasan ekonomi adalah kemampuan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital guna meningkatkan kolaborasi ekonomi antara kedua negara.

"Dalam era digital ini, kecerdasan ekonomi menjadi sangat penting, terutama dengan adanya platform e-commerce yang bisa menghubungkan pelaku usaha muda di Indonesia dan Tunisia," tambahnya.

Menghubungkan Pengusaha Melalui E-Commerce

Salah satu fokus utama dari forum bisnis ini adalah memperkenalkan dua platform e-commerce karya anak bangsa, yaitu Tokopedia dan Aruna. Tokopedia, sebagai salah satu platform marketplace terbesar di Indonesia, dan Aruna, yang bergerak di sektor perikanan digital, diharapkan dapat menjembatani pelaku usaha muda dari Indonesia dan Tunisia untuk menjajaki peluang kerjasama.

Kehadiran perwakilan dari kedua perusahaan ini juga membuka diskusi tentang bagaimana teknologi digital, khususnya e-commerce, dapat mendorong pertumbuhan bisnis lintas negara.

Farid Naufal Aslam, CEO Aruna, menyampaikan pentingnya teknologi dalam membantu usaha perikanan yang dikelola secara tradisional untuk bertransformasi ke pasar global. Dengan platform seperti Aruna, potensi perdagangan perikanan antara Indonesia dan Tunisia dapat ditingkatkan secara signifikan.

Di sisi lain, Ilham Shidqi dari Tokopedia juga berbicara tentang potensi pasar digital untuk pengusaha muda di kedua negara, terutama dalam memperluas akses produk lokal ke pasar internasional.

Peluang Ekonomi di Masa Depan

Forum bisnis ini juga menjadi ajang bagi para pengusaha Tunisia untuk lebih mengenal potensi perdagangan dan investasi di Indonesia, begitu pula sebaliknya. Kehadiran KADIN Sousse dan para pengusaha Tunisia menunjukkan antusiasme mereka untuk mencari peluang baru dalam memperluas pasar di Indonesia.

Selain memperkuat kerja sama ekonomi, Zuhairi Misrawi juga menegaskan pentingnya diplomasi kebudayaan sebagai jembatan untuk meningkatkan pemahaman antarbangsa. Batik, sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia, diperkenalkan melalui Batik House Indonesia di acara ini.

"Batik bukan hanya sekadar produk budaya, tetapi juga bisa menjadi salah satu alat diplomasi yang efektif dalam memperkenalkan Indonesia ke kancah internasional," ujar Venny Alamsyah, perwakilan Batik House Indonesia.




Ajang Pameran Produk Elektronik dan Lifestyle GSEI 2024 Disambut Antusias

Sebelumnya

Kahforward Kembali Hadir dengan “Langkah Berdampak” pada 28-29 September di Indonesia Arena Jakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel C&E