Ilustrasi lansia. (Pinterest/@smartasset)
Ilustrasi lansia. (Pinterest/@smartasset)
KOMENTAR

SEIRING bertambahnya usia, seseorang cenderung lebih rentan terhadap berbagai penyakit dalam. Lansia atau orang yang berusia 60 tahun ke atas, mengalami penurunan fungsi tubuh secara alami, yang membuat mereka lebih rentan terkena penyakit kronis maupun degeneratif. Berikut beberapa jenis penyakit dalam yang sering ditemui pada lansia serta faktor-faktor risikonya.

1. Penyakit jantung dan pembuluh darah

Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab utama kematian pada lansia. Penuaan menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lebih tebal dan kaku, sehingga meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, dan gagal jantung.

Faktor risiko:

  • Hipertensi
  • Kolesterol tinggi
  • Gaya hidup tidak sehat (merokok, kurang aktivitas fisik)
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung

2. Diabetes melitus

Diabetes tipe 2 sangat umum di kalangan lansia. Penurunan fungsi pankreas dan sensitivitas insulin yang semakin menurun dengan bertambahnya usia menyebabkan peningkatan kadar gula darah.

Faktor risiko:

•Obesitas

•Kurangnya aktivitas fisik

•Pola makan tinggi gula dan lemak

•Riwayat keluarga dengan diabetes

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan penurunan massa tulang, sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita lansia pasca-menopause, namun pria lansia juga berisiko.

Faktor risiko:

•Kekurangan kalsium dan vitamin D

•Kurang aktivitas fisik

•Riwayat keluarga dengan osteoporosis

•Penurunan hormon estrogen pada wanita

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit ini umum pada lansia, terutama mereka yang memiliki riwayat merokok. PPOK menyebabkan penyempitan saluran udara, kesulitan bernapas, dan sering kali menyebabkan komplikasi infeksi saluran pernapasan.

Faktor risiko:

•Merokok aktif atau pasif

•Polusi udara

•Riwayat penyakit paru-paru




Kacang Hijau untuk Kesehatan, Pelajari Manfaat Sekaligus Efek Sampingnya

Sebelumnya

Hindari Cedera, Perhatikan 5 Cara Berlari yang Benar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health