Waspada rasa sedih berlebihan setelah melahirkan. (Pinterest/@drolesdemums.com)
Waspada rasa sedih berlebihan setelah melahirkan. (Pinterest/@drolesdemums.com)
KOMENTAR

BABY blues syndrome adalah kondisi emosional yang sering dialami oleh ibu baru setelah melahirkan. Kondisi ini ditandai dengan perasaan sedih, cemas, mudah tersinggung, dan perubahan suasana hati yang cepat.

Baby blues umumnya terjadi dalam beberapa hari hingga dua minggu pertama setelah persalinan dan biasanya bersifat sementara. Berbeda dengan depresi pasca-melahirkan (postpartum depression), baby blues cenderung lebih ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Ibu yang mengalami baby blues mungkin menunjukkan beberapa gejala berikut:

  • Mudah menangis tanpa alasan jelas.
  • Merasa cemas berlebihan.
  • Mudah lelah namun sulit tidur.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Merasa kewalahan atau tidak mampu menjadi ibu yang baik.
  • Perubahan suasana hati yang cepat (mood swing).
  • Kurangnya nafsu makan atau sebaliknya makan berlebihan.

Meskipun gejala-gejala ini dapat mengganggu keseharian, namun biasanya tidak berlangsung lama dan berkurang setelah hormon tubuh mulai stabil kembali.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan baby blues, antara lain:

1. Perubahan hormon

Setelah melahirkan, tubuh mengalami perubahan drastis dalam kadar hormon, seperti estrogen dan progesteron. Penurunan hormon-hormon ini dapat mempengaruhi suasana hati dan menyebabkan perasaan sedih atau cemas.

2. Perubahan fisik dan emosional

Setelah melahirkan, tubuh membutuhkan waktu untuk pulih. Kelelahan fisik akibat persalinan, kurang tidur, dan tekanan dari tanggung jawab baru sebagai ibu dapat meningkatkan stres emosional.

3. Tekanan sosial dan peran baru

Beberapa ibu merasa terbebani dengan ekspektasi masyarakat mengenai bagaimana menjadi seorang ibu yang baik. Selain itu, peran baru sebagai ibu bisa membuat beberapa oerenoyab merasa tidak siap atau kewalahan.

 

Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome:

1. Istirahat yang cukup

Kurang tidur dapat memperburuk suasana hati. Cobalah untuk tidur saat bayi tidur atau minta bantuan pasangan atau keluarga untuk membantu menjaga bayi agar Anda bisa beristirahat.

2. Jangan ragu meminta bantuan

Tidak ada yang salah dengan meminta bantuan. Ajak pasangan atau keluarga untuk berbagi tanggung jawab dalam merawat bayi. Dukungan dari lingkungan sekitar sangat penting.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Meskipun sibuk dengan bayi, usahakan untuk meluangkan sedikit waktu untuk diri sendiri, seperti mandi santai, jalan-jalan, atau melakukan aktivitas ringan yang disukai.

4. Tetap aktif

Berolahraga ringan seperti berjalan-jalan di sekitar rumah bisa membantu memperbaiki suasana hati dan memberikan energi tambahan. Aktivitas fisik terbukti dapat meningkatkan produksi hormon endorfin yang dapat mengurangi stres dan kecemasan.

5. Konsultasi dengan profesional

Jika gejala baby blues tidak hilang setelah dua minggu atau semakin memburuk, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog. Meskipun baby blues biasanya ringan, kondisi ini bisa berkembang menjadi depresi postpartum jika tidak ditangani dengan baik.

Baby blues adalah kondisi yang umum dialami oleh ibu baru setelah melahirkan. Meskipun bisa membuat ibu merasa cemas dan kewalahan, gejalanya biasanya ringan dan sementara.




3 Resolusi Sehat Menjelang Tahun 2025: Jangan Abai Mengelola Stres

Sebelumnya

Cara Mengolah Kentang yang Tepat Agar Nutrisinya Terjaga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health