DALAM rangka merayakan World First Aid Day, Hansaplast, merek perawatan luka terkemuka di Indonesia, kembali menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pertolongan pertama.
Sepanjang Agustus dan September 2024, Hansaplast menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang tidak hanya melibatkan masyarakat umum tetapi juga tenaga kesehatan dan pelajar, demi memperluas edukasi seputar perawatan luka.
Program Anak Siaga Hansaplast dan Kolaborasi dengan IDI
Salah satu inisiatif unggulan dalam perayaan tahun ini adalah Program Anak Siaga Hansaplast, yang untuk pertama kalinya berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Dinas Pendidikan. Program edukasi ini menargetkan 50.000 siswa dari 250 sekolah di lima provinsi dengan fokus pada pengajaran tanggap darurat perawatan luka.
Yosephine Carolline, Senior Brand Manager Hansaplast Indonesia, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini telah berhasil meraih REKOR MURI untuk kategori "Pelatihan Perawatan Luka Pada Anak Usia Sekolah Dasar Terbanyak."
"Kolaborasi dengan IDI dan Dinas Pendidikan sangat berarti bagi kami, karena memungkinkan jangkauan yang lebih luas dalam mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pengetahuan pertolongan pertama," ujar Yosephine.
Ini juga menjadi bagian dari inisiatif global Hansaplast, yang menargetkan edukasi bagi lebih dari 200.000 anak di seluruh dunia pada tahun 2025, menurut Enno Martini, General Manager Health Care Beiersdorf.
Kolaborasi dengan Grab: Memperluas Akses Edukasi ke Mitra Pengemudi
Tidak hanya di sektor pendidikan, Hansaplast juga memperluas komitmennya melalui kerja sama dengan Grab Indonesia. Sebanyak 10.000 paket Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Hansaplast dibagikan dalam kampanye bertajuk Hati-Hati Jalani Hari #SediaHansaplastSebelumTerluka, yang melibatkan konsumen dan mitra pengemudi Grab.
Roy Nugroho, Director of Grab for Business, menyatakan bahwa kerja sama ini selaras dengan prioritas Grab dalam memastikan keselamatan berkendara.
"Kami tidak hanya membagikan kotak P3K kepada mitra pengemudi dan konsumen, tetapi juga memberikan pelatihan dasar pertolongan pertama pada luka ringan kepada para mitra kami," jelas Roy.
Ia juga berharap kolaborasi ini mampu meningkatkan pengalaman pengguna layanan Grab serta menumbuhkan budaya siap siaga dalam pertolongan pertama.
Pionir Edukasi Perawatan Luka Melalui Media Digital
Sebagai bagian dari misinya untuk mengedukasi masyarakat luas, Hansaplast meluncurkan Wound Care Academy yang telah diadakan di 16 kota pada tahun 2024, dan akan terus menggandeng tenaga kesehatan dalam program edukasi lainnya, seperti First Aid Conference. Sejak 2022, Hansaplast telah mengedukasi lebih dari 50.000 tenaga kesehatan di Indonesia.
Dr. RR. Grace Cielia dari IDI menyatakan bahwa keterlibatan dokter dalam program ini sangat penting untuk menjadikan mereka sebagai First Aid Warrior yang dapat membimbing masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama secara mandiri.
Selain pendekatan konvensional, Hansaplast juga memanfaatkan media digital untuk memperluas edukasi. Dalam diskusi ahli bertajuk "Leveraging Medical Expertise: Empowering Communities with First Aid Knowledge on Wound Management", dr. Kevin Mak, seorang influencer medis di media sosial, menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk mendukung penyebaran informasi.
"Namun, tantangannya adalah edukasi melalui media digital seringkali bersifat satu arah, sehingga kita tidak tahu apakah informasi tersebut benar-benar dipahami oleh masyarakat," ungkap dr. Kevin.
Menanggapi hal ini, Hansaplast meluncurkan fitur "Tanya Luka" di Instagram dan WhatsApp, di mana konsumen bisa berkonsultasi langsung dengan tenaga kesehatan.
Aktivasi di Car Free Day dan Branding di KRL
Untuk lebih menjangkau masyarakat umum, Hansaplast juga mengadakan aktivasi di Car Free Day dan melakukan branding di KRL. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas informasi mengenai pentingnya pertolongan pertama dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.
Vivilya Lukman, BU Director Health Care Beiersdorf Indonesia, menegaskan bahwa Hansaplast akan terus mendorong budaya siap siaga dalam perawatan luka.
"Dengan berbagai inisiatif ini, kami berharap dapat meningkatkan kesiapan masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi darurat kapan pun dan di mana pun," ungkap Vivilya.
KOMENTAR ANDA