RHINITIS adalah kondisi peradangan atau iritasi pada lapisan dalam hidung, yang ditandai dengan hidung tersumbat, gatal, bersin-bersin, serta keluarnya cairan hidung.
Salah satu jenis rhinitis yang umum terjadi adalah rhinitis suhu dingin atau dikenal sebagai rhinitis non-alergi, yang dipicu oleh paparan suhu dingin. Kondisi ini sering dialami oleh individu yang sensitif terhadap perubahan suhu lingkungan, terutama ketika cuaca berubah menjadi dingin secara tiba-tiba.
Penyebab Rhinitis yang dipicu oleh suhu dingin disebabkan oleh reaksi berlebihan dari sistem saraf otonom di hidung terhadap dingin. Pada suhu rendah, pembuluh darah di dalam hidung dapat menyempit (vasokonstriksi), namun setelah itu pembuluh darah akan melebar (vasodilatasi) sebagai respons untuk menjaga aliran darah. Proses ini menyebabkan mukosa hidung memproduksi lendir berlebihan, sehingga muncul gejala-gejala rhinitis.
Selain suhu dingin, beberapa faktor lain yang dapat memperburuk rhinitis non-alergi yaitu:
- Udara kering
- Angin dingin
- Paparan polusi udara
- Bahan kimia yang mengiritasi
- Perubahan cuaca yang mendadak
Gejala Rhinitis suhu dingin ditandai oleh gejala-gejala berikut:
1. Hidung berair: Hidung mengeluarkan cairan jernih sebagai respons terhadap dingin.
2. Hidung tersumbat: Pembengkakan pada lapisan hidung menyebabkan aliran udara menjadi terhambat.
3. Bersin: Iritasi pada hidung menyebabkan rangsangan untuk bersin, terutama ketika berpindah dari lingkungan dingin ke tempat yang lebih hangat.
4. Gatal pada hidung: Muncul sensasi gatal akibat iritasi pada mukosa hidung.
Untuk mendiagnosis rhinitis suhu dingin, dokter biasanya akan mengevaluasi riwayat medis pasien dan gejala yang muncul. Tes alergi sering dilakukan untuk memastikan bahwa gejala tidak disebabkan oleh alergi.
Jika hasil tes alergi negatif dan gejala muncul terutama saat terpapar dingin, kemungkinan besar pasien mengalami rhinitis non-alergi yang dipicu oleh suhu dingin.
KOMENTAR ANDA