Ilustrasi anak yang memendam perasaannya. (Pinterest/@prosvetcs)
Ilustrasi anak yang memendam perasaannya. (Pinterest/@prosvetcs)
KOMENTAR

MEMENDAM perasaan adalah tindakan menahan atau tidak mengekspresikan emosi, baik itu emosi positif seperti kebahagiaan maupun emosi negatif seperti marah, sedih, atau kecewa.

Menurut para psikolog, kebiasaan memendam perasaan ini dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik individu.

Dari sejumlah studi psikologis, diketahui ada beberapa alasan mengapa seseorang cenderung memendam perasaannya.

•Norma sosial dan budaya: Di beberapa budaya atau lingkungan, mengekspresikan emosi dianggap sebagai tanda kelemahan atau tidak pantas. Sebagai contoh, pria seringkali diajarkan untuk tidak menangis atau menunjukkan kelemahan emosional.

•Rasa takut dianggap lemah: Banyak orang merasa takut dihakimi atau dianggap lemah jika mereka mengekspresikan emosi mereka, terutama emosi negatif seperti kesedihan atau kemarahan.

•Menghindari konflik: Sebagian orang memilih untuk tidak mengungkapkan perasaan mereka guna menghindari konflik atau pertengkaran dengan orang lain.

Memendam perasaan secara terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis, termasuk:

★Stres dan kecemasan: Menurut psikolog, memendam perasaan dapat meningkatkan stres karena tubuh terus-menerus berada dalam kondisi tegang. Ketika emosi tidak diekspresikan, tubuh harus bekerja lebih keras untuk menahan perasaan tersebut, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan.

★Depresi: Salah satu dampak jangka panjang dari kebiasaan memendam perasaan adalah depresi. Ketidakmampuan atau ketidakmauan untuk mengekspresikan perasaan negatif seperti sedih, kecewa, atau marah dapat menyebabkan perasaan putus asa dan hilangnya makna hidup.

★Meledaknya emosi: Menurut teori psikodinamis, perasaan yang dipendam terlalu lama pada akhirnya bisa "meledak." Emosi yang tidak diekspresikan bisa terakumulasi dan pada suatu titik dapat muncul secara tiba-tiba, seringkali dalam bentuk kemarahan yang tidak terkendali atau tindakan impulsif lainnya.




Bahaya Memendam Perasaan, Ini Cara Mengekspresikan Emosi yang Sehat Menurut Psikolog

Sebelumnya

Mengenal Melatonin, Hormon yang Menenangkan Tubuh Sebelum Tidur

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health