Ilustrasi remaja yang energik. (Freepik)
Ilustrasi remaja yang energik. (Freepik)
KOMENTAR

PSIKOLOG menyebutkan kebiasaan memendam perasaan dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental dan kesehatan fisik individu.

Berikut ini beberapa cara untuk mulai belajar mengekspresikan emosi dengan lebih sehat:

•Komunikasi Terbuka: Belajar berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain tentang apa yang dirasakan adalah langkah penting. Menggunakan bahasa "saya merasa" daripada menyalahkan orang lain dapat membantu mengungkapkan perasaan tanpa menyebabkan konflik.

•Teknik Relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu mengurangi stres dan memberikan ruang bagi seseorang untuk memproses emosinya.

•Terapi Psikologis: Jika seseorang merasa sangat sulit untuk mengekspresikan perasaannya, bantuan dari profesional seperti psikolog atau terapis dapat sangat membantu. Terapi berbicara (talk therapy) dapat membantu individu belajar memahami dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang lebih sehat.

•Menulis Jurnal: Beberapa orang merasa lebih nyaman menulis perasaan mereka di jurnal daripada berbicara langsung kepada orang lain. Ini dapat menjadi outlet yang baik untuk melepaskan emosi yang dipendam.

Kebiasaan memendam perasaan, meskipun kadang dianggap sebagai cara untuk menghindari konflik atau menjaga citra diri, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik. Penting untuk menyadari bahwa mengekspresikan perasaan, baik positif maupun negatif, adalah bagian dari menjaga kesejahteraan diri. Jika seseorang merasa kesulitan untuk mengekspresikan perasaannya, mencari bantuan dari profesional dapat menjadi langkah yang bijak.




Memendam Perasaan: Perspektif Psikologis dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Sebelumnya

Mengenal Melatonin, Hormon yang Menenangkan Tubuh Sebelum Tidur

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health