MALAM HENING.
Tetap berjuang dalam tenang.
Sampai Allah SWT memanggil kita pulang.
La ilaha ila anta subhanaka inni kuntu minadzdzoooolimiiiin (Marissa Haque Ikang Fawzi)
Tulisan itu diunggah Marissa Haque di akun Instagramnya pada 22 September lalu dengan fotonya dalam nuansa hitam putih. Sepintas tak ada yang ’istimewa’ dari unggahan tersebut. Karena selama ini sosoknya memang dikenal sebagai sosok perempuan ”pejuang” yang aktif menjalani berbagai profesi dengan segudang kesibukan.
Kepergian Marissa terbilang sangat cepat, tanpa sakit, dan tanpa tanda-tanda apa pun. Berdasarkan keterangan Soraya Haque, sang kakak dan suaminya, Ikang Fawzi, masih beraktivitas seperti biasa. Lalu pada dini hari, diketahui sulung dari tiga bersaudara itu telah meninggal dunia, setelah keluarga memastikan kondisinya ke RS Premier Bintaro.
Duka yang dirasakan Ikang Fawzi, kedua anak Marissa, dan keluarga besarnya tentu teramat mendalam. Ditinggalkan dalam waktu teramat singkat, sehingga mungkin saja realitas yang ada belum mampu tercerna dengan baik.
Kabar meninggalnya Marissa Haque hari ini (2/10) mengejutkan banyak orang. Sebagai aktris, politisi, aktivis, dosen, dan figur publik, ia tak hanya dikenal luas di dunia entertainment tapi juga di berbagai bidang disiplin ilmu. Dengan kepeduliannya terhadap berbagai isu sosial, Marissa menjalin kedekatan dengan banyak orang dari lintas generasi dan lintas disiplin ilmu.
Wajah cantik Marissa Haque, yang merupakan perpaduan Pakistan-Belanda-Prancis, tak berubah sejak muda. Kehadirannya di dunia hiburan dimulai sejak bergabung di Swara Mahardika besutan Guruh Soekarnoputra. Tak lama, Marissa kemudian mendapat tawaran berakting. Debutnya di dunia film Tanah Air melalui Kembang Setaman (1980) dengan menjadi lawan main Rano Karno.
Istri rocker Ikang Fawzi itu memang pernah merasakan puncak popularitas di dunia hiburan Tanah Air semasa mudanya. Namun itu tidak membuat kakak dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque itu betah berada di comfort zone.
Marissa kemudian terjun ke dunia politik. Mengawali karier politik di PDI-P, Marissa pernah merasakan duduk di kursi anggota DPR RI periode 2004-2009. Sempat berganti-ganti haluan partai, Marissa akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia politik praktis.
Sepanjang hayatnya, kecintaan perempuan bernama lengkap Marissa Grace Haque terhadap menuntut ilmu tidak diragukan lagi.
Marissa adalah lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti, S2 Linguistik Terapan Bahasa Inggris Universitas Katolik Atma Jaya, S2 Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, S2 Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah Universitas Indonesia, hingga meraih gelar Doktor dari Pengelolaan (Manajemen) Lingkungan Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012.
Menjelang akhir hayatnya, perempuan kelahiran Balikpapan, 15 Oktober 1962 ini masih aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (STIE IBS) di Kemang, Jakarta Selatan. Dikutip dari laman resmi IBS, Marissa melakukan riset di bidang marketing, bisnis, juga zakat.
Memiliki dua anak perempuan, Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi, pernikahan Marissa dan Ikang tak pernah diterpa gosip miring. Ternyata, di balik semua kesibukan dan sosoknya yang identik dengan super woman, Marissa memahami betul posisinya dalam rumah tangga.
Dalam sebuah wawancara, Marissa Haque menyebutkan bahwa perempuan adalah madrasah pertama dan utama dalam keluarga. Karena itulah, sesibuk apa pun perempuan dengan kariernya di luar rumah, maka peran domestik harus tetap menjadi prioritas demi keharmonisan keluarga. Tanggung jawab sebagai istri salihah dan ibu tak boleh diabaikan. Marissa meyakini bahwa kunci keberhasilannya menjalani multiperan adalah karena ia menghormati sang suami.
Saat ditanya tentang resep harmonisnya bersama Ikang, Marissa mengatakan bahwa rumah bukanlah tempat untuk bersaing dengan pasangan. Sehebat apa pun posisi perempuan di luar rumah, maka suami tetaplah imam yang memimpin istrinya. Maka seorang istri akan selalu menghargai dan mendukung suaminya.
Di media sosial, Marissa Haque rutin membagikan aktivitasnya yang sangat inspiratif. Ia pun tak pelit memberikan dukungan dan apresiasi terhadap pencapaian orang-orang di sekelilingnya. Wajahnya selalu tampak ceria dan penuh semangat. Tak jarang ia juga membantu mempromosikan karya UMKM di Indonesia, terutama karya anak-anak muda yang kreatif dan inovatif.
Marissa Haque meninggalkan jejak inspirasi yang sedemikian jelas di berbagai ruang lingkup kehidupan. Semoga Allah Swt. menerima segala amal kebaikannya.
KOMENTAR ANDA