Ilustrasi anak dan tumpukan buku di perpustakaan. (Freepik/jcomp)
Ilustrasi anak dan tumpukan buku di perpustakaan. (Freepik/jcomp)
KOMENTAR

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia pada tahun 2023 mengalami penurunan.

Dari data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik, diketahui bahwa angka buta aksara pada tahun 2022 adalah 1,51% atau 2,85 juta penduduk turun menjadi 1,08% atau 1,95 juta penduduk di tahun 2023.

Terkait tren penurunan tersebut, pemerintah mencanangkan angka buta aksara Indonesia pada tahun ini akan berada di bawah 1%. Dan pada tahun 2030 mendatang, akan berkurang lagi di bawah 0,5%.

Menurunnya angka buta aksara merupakan salah satu indikator keberhasilan sistem pendidikan yang dijalankan sebuah negara.

Data Susenas 2023 juga menyebutkan bahwa tiga daerah dengan angka buta aksara tertinggi adalah Jawa Timur (6,30%), Nusa Tenggara Barat (10,98%), dan Papua (15,78%).

Sedangkan untuk tiga daerah dengan angka buta aksara terendah adalah Kepulauan Riau (0,95%), Sumatra Utara (0,83%), dan Riau (0,82%).

Kemendikbudristek menekankan pentingnya kolaborasi sinergis antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak terkait untuk melanjutkan tren penurunan angka buta aksara di seluruh penjuru Tanah Air.




Juncenter Berikan Layanan Prima untuk Atasi Berbagai Permasalahan Uroginekologi Perempuan

Sebelumnya

6 Strategi Kemendikbudristek Menurunkan Angka Buta Aksara di Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News