DUDUK terlalu lama, terutama dalam kehidupan modern di mana banyak pekerjaan dilakukan di depan komputer atau melalui aktivitas yang minim gerakan, bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa duduk dalam waktu yang lama tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak negatif duduk terlalu lama:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Duduk terlalu lama dapat mengurangi aktivitas pembakaran lemak di tubuh, yang berakibat pada peningkatan kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kolesterol baik (HDL). Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk serangan jantung dan stroke. Saat duduk, sirkulasi darah melambat, sehingga lemak dan zat berbahaya lainnya lebih mudah menumpuk di pembuluh darah.
2. Menyebabkan obesitas
Kurangnya aktivitas fisik saat duduk menyebabkan penurunan metabolisme tubuh. Kalori yang tidak terbakar secara efisien dapat menyebabkan penumpukan lemak, terutama di sekitar perut, yang berisiko menyebabkan obesitas. Obesitas sendiri menjadi faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan hipertensi.
3. Gangguan tulang belakang dan postur
Duduk dalam posisi yang salah, terutama jika dilakukan selama berjam-jam, dapat menyebabkan masalah pada tulang belakang. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan ketegangan otot, sakit punggung, leher, dan bahkan dapat memperburuk kondisi seperti skoliosis. Duduk dengan postur yang tidak tepat juga bisa menyebabkan kompresi pada cakram tulang belakang, meningkatkan risiko hernia nukleus pulposus atau dikenal dengan istilah HNP.
4. Risiko diabetes tipe 2
Duduk terlalu lama dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa setelah duduk selama beberapa jam, sensitivitas insulin menurun, sehingga tubuh kesulitan mengontrol kadar gula darah. Kondisi ini meningkatkan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan.
5. Menurunnya sirkulasi darah
Duduk dalam waktu lama dapat memperlambat aliran darah ke kaki, menyebabkan masalah seperti pembengkakan kaki, varises, dan deep vein thrombosis (DVT), yaitu pembentukan bekuan darah di dalam pembuluh darah vena. Jika bekuan darah ini berpindah ke paru-paru, dapat menyebabkan kondisi yang sangat berbahaya yang disebut emboli paru.
6. Memicu depresi dan kecemasan
Kurangnya aktivitas fisik akibat duduk terlalu lama juga berdampak pada kesehatan mental. Orang yang menghabiskan banyak waktu duduk tanpa melakukan aktivitas fisik memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan. Aktivitas fisik membantu melepaskan endorfin, zat kimia yang meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres, sehingga ketidakaktifan dapat mempengaruhi suasana hati dan kondisi mental seseorang.
7. Menurunkan harapan hidup
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk duduk memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan harapan hidup. Bahkan, duduk terlalu lama dianggap sama berbahayanya dengan merokok dalam hal dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang.
8. Meningkatkan risiko kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan endometrium. Salah satu teori menyatakan bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan kadar insulin yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak aktif, yang pada gilirannya dapat merangsang pertumbuhan sel kanker.
9. Menurunkan fungsi kognitif
Aktivitas fisik yang rendah juga berdampak pada fungsi otak. Duduk terlalu lama dapat memperlambat sirkulasi darah dan oksigen ke otak, yang berakibat pada penurunan kognitif. Orang yang terlalu banyak duduk cenderung lebih cepat merasa lelah, sulit berkonsentrasi, dan berisiko mengalami penurunan daya ingat seiring waktu.
KOMENTAR ANDA