Judith
Judith "Judy"Heumann. (Pinterest)
KOMENTAR

JUDITH Heumann adalah aktivis hak-hak disabilitas Amerika yang telah menghabiskan hidupnya berkampanye untuk komunitasnya setelah ditolak masuk ke sekolah setempat di usia muda setelah ia dicap sebagai “bahaya kebakaran” karena ketidakmampuannya berjalan.

Judith lahir pada tanggal 18 Desember 1947, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika.

Di awal kariernya, setelah ditolak lisensi mengajarnya di New York, ia pergi ke pengadilan dan mengajukan kasus terkenal “Heumann v. Board of Education of the City of New York” yang diselesaikan tanpa pengadilan sehingga menjadikan Heumann sebagai pengguna kursi roda pertama yang mengajar di New York City.

Sepanjang hidupnya, ia juga membantu mengembangkan beberapa rancangan undang-undang termasuk “Individuals with Disabilities Education Act” dan menjadi penasihat khusus bagi pemerintah Amerika Serikat untuk Hak-Hak Disabilitas Internasional pada tahun 2010 – sebuah jabatan yang dipegangnya selama tujuh tahun.

Judith “Judy” Heumann telah menjadi bagian dari hampir setiap momen penting dalam gerakan hak-hak disabilitas. Dianggap sebagai “ibu” gerakan tersebut, ia adalah seorang advokat yang tak kenal lelah bagi komunitas penyandang disabilitas.

Heumann meningkatkan aksesibilitas dan kesempatan bagi sekitar 56 juta orang di Amerika Serikat dan satu miliar orang di seluruh dunia yang menyandang disabilitas.

Judy Heumann dibesarkan di Brooklyn, New York. Orang tuanya, Wener dan Isle Heumann, adalah imigran Yahudi Jerman yang beremigrasi ke Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1930-an.

Ketika Judy Heumann lahir, polio telah mencapai tingkat epidemi. Penyakit yang dapat melumpuhkan ini membuat orang tua khawatir anak-anak mereka akan tertular. Ketika Judy Heumann terjangkit polio pada usia dua tahun, belum ada vaksin (vaksin baru diperkenalkan pada tahun 1950-an) dan ia kehilangan kemampuannya untuk berjalan.

Orang tua Judy Heumann tidak tahu tentang akses bagi anak-anak cacat atau jenis akomodasi apa yang tersedia. Ketika Judy Heumann mencoba untuk memulai taman kanak-kanak, kepala sekolah secara fisik menghalangi keluarga tersebut untuk memasuki sekolah. Kepala sekolah menyebutnya berbahaya jika terjadi kebakaran.

Ibunya menolak untuk menerima hal ini dan berjuang agar putrinya memiliki akses ke ruang kelas. Berkat kegigihan ibunya, Judy Heumann akhirnya dapat bersekolah di sekolah khusus dan sekolah menengah umum.

Setelah lulus, Heumann melanjutkan pendidikannya ke Universitas Long Island di Brooklyn di mana ia mengorganisasikan para mahasiswa untuk mulai menuntut dibuatnya jalur landai untuk akses ke ruang kelas. Ia lulus dengan gelar BA pada tahun 1969.

Tahun 1970-an merupakan periode yang sangat formatif bagi Judy Heumann. Setelah hadir sebagai peserta perkemahan, ia bekerja sebagai konselor di Camp Jened, perkemahan musim panas untuk para penyandang disabilitas di Catskills di New York.

Ia menggambarkan Camp Jened sebagai “taman bermain” tempat ia dan para penyandang disabilitas lainnya dapat beraktivitas.

Ia mengatakan dalam sebuah wawancara, “Kami berpacaran seperti orang yang tidak memiliki disabilitas, kami berenang, bermain bisbol, dan seni serta kerajinan, tetapi kami juga memiliki waktu untuk menyuarakan pendapat kami sendiri... Itu adalah masa yang membebaskan; kami dapat menjadi diri sendiri dan itu benar-benar membantu merumuskan masa depan kami.”

Banyak tokoh utama dalam gerakan hak-hak disabilitas berasal dari Camp Jened.

Tahun 1970-an juga merupakan masa aktivisme bagi Judy Heumann. Di usia 20-an, ia berjuang melawan Dewan Pendidikan New York (NYBOE) ketika mereka menolak memberinya lisensi mengajar karena mereka khawatir ia tidak dapat mengevakuasi dirinya sendiri atau murid-muridnya jika terjadi kebakaran.

Ia menuntut dan NYBOE menyelesaikannya; ia mendapat pekerjaan dan menjadi guru pertama di negara bagian itu yang menggunakan kursi roda. Ia juga mengambil bagian dalam serangkaian demonstrasi, termasuk menutup lalu-lintas Manhattan untuk memprotes veto Presiden Nixon terhadap Undang-Undang Rehabilitasi 1972; diturunkan dari pesawat karena bersikeras bahwa ia berhak atas tempat duduknya; dan melancarkan aksi duduk selama 28 hari di gedung federal di San Francisco untuk menegakkan bagian-bagian penting dari Undang-Undang Rehabilitasi.

Saat berada di San Francisco, ia berperan penting dalam mendirikan Berkeley Center for Independent Living dan membantu meluncurkan Gerakan Hidup Mandiri. Ia juga lulus dari University of California, Berkley dengan gelar Magister Kesehatan Masyarakat pada tahun 1975.

Judy Heumann tidak berhenti berjuang. Pada tahun 1983, ia mendirikan World Institute on Disability (WID), salah satu organisasi hak-hak disabilitas global pertama yang didirikan dan dipimpin oleh para penyandang disabilitas. Setelah pindah ke Washington, DC, Judy Heumann menjabat sebagai Asisten Sekretaris Kantor Pendidikan Khusus dan Layanan Rehabilitasi di Pemerintahan Bill Clinton sepanjang 1993-2001.

Selanjutnya, dari tahun 2002-2006, ia bekerja di Bank Dunia sebagai Penasihat pertama mereka untuk Disabilitas dan Pembangunan. Pada tahun 2010, Judy Heumann menjadi Penasihat Khusus pertama untuk Hak-Hak Disabilitas di Departemen Luar Negeri AS. Ditunjuk oleh Presiden Obama, Heumann berupaya menjadikan hak-hak disabilitas sebagai bagian dari agenda Departemen Luar Negeri dan mendorong versi internasional dari Americans with Disabilities Act (ADA).

Judy Heumann berkeliling dunia dengan kursi roda bermotornya untuk mengambil bagian dalam percakapan nasional dan internasional yang mempromosikan hak-hak komunitas penyandang disabilitas. Ia berperan dalam pengembangan undang-undang utama, termasuk ADA.

Pada tahun 2020, ia menjadi bintang film dokumenter, “Crip Camp” tentang waktunya di Camp Jened dan juga menerbitkan memoar, Being Heumann: An Unrepentant Memoir of a Disability Rights Activist.

Namun, Judy Heumann tidak melihat dirinya berbeda. Saat berbicara dengan pewawancara, Heumann berkata, “Saya menyebut Anda ‘non-disabilitas’... karena kemungkinan Anda mengalami disabilitas, baik sementara maupun permanen, secara statistik sangat tinggi.”

Heumann berjuang untuk semua orang, dan karyanya telah diakui melalui berbagai penghargaan dan beasiswa. Heumann dan suaminya Jorge Pineda, yang juga menggunakan kursi roda karena cedera tulang belakang, tinggal di Washington, DC. Perempuan itu melanjutkan advokasi hingga kematiannya pada tanggal 4 Maret 2023.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women