Gunung Perahu di dataran tinggi Dieng. (Canva/Grafis: Adelia)
Gunung Perahu di dataran tinggi Dieng. (Canva/Grafis: Adelia)
KOMENTAR

GUNUNG PRAU atau Gunung Perahu adalah gunung dengan ketinggian 2.590 mdpl yang lokasinya berada di Dataran Tinggi Dieng. Gunung Prau merupakan tapal batas empat kabupaten yaitu Batang, Kendal, Temanggung, dan Wonosobo di provinsi Jawa Tengah.

Puncak gunung Prau adalah padang rumput luas, dengan bukit dan sabana serta sedikit pepohonan. Padang rumput itu menciptakan pemandangan yang berbeda dari kebanyakan gunung di Tanah Air.

Gunung Prau memiliki sejumlah pesona tersembunyi yang mungkin belum diketahui masyarakat secara luas. Meski demikian, sudah banyak pendaki yang menjadikan Gunung Prau sebagai salah satu destinasi pendakian favorit.

Sudah pasti, Gunung Prau dikenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang memukau. Dari puncaknya, pendaki dapat menyaksikan matahari terbit di antara tiga gunung besar: Sindoro, Sumbing, dan Merbabu.

Saat menuju puncak, pendaki akan melewati dataran tinggi yang disebut “Bukit Teletubbies.” Dinamakan demikian karena bentuk bukit ini mirip dengan bukit yang menjadi rumah Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, dan Po ini.

Terdapat sejumlah jalur pendakian yang dapat dilalui para pendaki untuk mencapai puncak Prau. Di antaranya ada jalur via Dieng dan jalur via Cemoro Sewu. Banyak pendaki memilih untuk berkemah di sekitar puncak Gunung Prau. Berkemah di sekitar Gunung Prau menjadi sangat mengasyikkan karena suasana sejuk dan pemandangan alam yang indah.

Para pendaki biasanya merekomendasikan pendakian malam hari menuju puncak Gunung Prau untuk menyaksikan matahari terbit yang spektakuler. Pendakian malam juga memberikan sensasi, tantangan, dan keseruan tersendiri bagi para pendaki.

Di puncak Prau, terdapat Pos GPS Prau yang menyediakan layanan peminjaman GPS untuk para pendaki. GPS ini diperlukan untuk mendukung kegiatan survei dan pemetaan. Ini tentunya amat membantu para pendaki yang membutuhkan penunjuk arah.

Saat musim kemarau, seringkali terlihat lapisan tipis es di sekitar puncak Gunung Prau. Walau bukan salju sungguhan, pemandangan tersebut terbilang cukup unik untuk negara beriklim tropis. Tak perlu jauh-jauh ke Jayawijaya untuk mendapatkan pemandangan 'bersalju'.

Menariknya lagi, ada Prau Art Festival yang setiap tahun digelar oleh komunitas pencinta alam setempat. Acara ini tak hanya bertujuan untuk mempromosikan seni dan budaya, tetapi juga melestarikan alam di wilayah Gunung Prau.




BPBD Jakarta Gelar Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana di Sekolah

Sebelumnya

Kisah Serabi, dari Camilan Tradisional ke Menu Modern

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon