Butet Manurung memegang sertifikat The UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. (Instagram/@sokolainstitute
Butet Manurung memegang sertifikat The UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. (Instagram/@sokolainstitute
KOMENTAR

PEREMPUAN kelahiran 21 Februari 1972 di Jakarta ini memiliki nama lengkap Saur Marlina Manurung. Namun dalam kesehariannya, ia lebih dikenal sebagai Butet Manurung.

Butet adalah salah satu pendiri Sokola Institute – sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan anak-anak dari suku-suku asli di wilayah terpencil Indonesia.

Pada 21 September 2024, Butet Manurung melepas tongkat estafet kepemimpinan Sokola Institute kepada direktur baru, Beatrix Gracella Pardede, tepat di hari ulang tahun Sokola Institute ke-21 tahun.

Dan 10 hari sebelumnya, Sokola berhasil mendapatkan penghargaan dari UNESCO yaitu The UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024. Sebuah prestasi yang memperlihatkan perjuangan dan konsistensi Sokola bersama para pegiatnya dalam mengedukasi anak-anak.

Butet adalah alumnus Universitas Padjadjaran, Bandung. Ia mendirikan Sokola Rimba pada 2003 bersama Aditya Dipta Anindita, Dodi Rokhdian, dan Oceu Apristawijaya. Sokola Rimba mendidik masyarakat adat dan suku terpencil di Indonesia, tepatnya bagi anak-anak Orang Rimba atau Suku Kubu yang tinggal di pedalaman hutan Jambi.

Butet meninggalkan kemewahan dan kenyamanan kota, lalu pergi ke hutan untuk mendidik anak-anak suku pedalaman dalam hal menulis, membaca, dan berbicara, dan mempelajari mata pelajaran seperti bahasa, matematika, dan sains sambil tetap menghormati budaya suku mereka.

Pendidik dan advokat ini juga berkontribusi pada sistem pendidikan bagi masyarakat adat yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam mereka. Sosoknya dikenal gigih dalam melindungi dan memberdayakan kehidupan masyarakat di daerah terpencil.

Kerja kerasnya tanpa pamrih diakui secara global. Butet menerima Penghargaan Magsaysay 2014 yang juga dijuluki sebagai Penghargaan Nobel Perdamaian Asia. Ia juga meraih penghargaan Pahlawan Asia dari Majalah Time pada tahun 2014.




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women