Diskusi Publik Nasional
Diskusi Publik Nasional "Indonesia Darurat Ibu Negara" (14/10) di ICMI Center, Jakarta. (Ist)
KOMENTAR

INDONESIA adalah negara besar berdaulat yang memiliki keanekaragaman budaya, sosial, dan ekonomi. Kondisi tersebut memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai aspek dalam pembangunannya.

Salah satu peran penting yang bisa mendukung kemajuan bangsa adalah Ibu Negara. Seorang Ibu Negara yang aktif dan inspiratif mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam membangun bangsa yang lebih sejahtera dan harmonis.

Peran Ibu Negara tidak hanya terbatas sebagai pendamping Kepala Negara. Tapi juga sebagai figur yang mampu menyuarakan aspirasi masyarakat, khususnya bagi isu-isu sosial seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta kesejahteraan keluarga. Ibu Negara pun bisa menjadi contoh yang baik dan membawa semangat perubahan ke seluruh penjuru negeri.

Indonesia membutuhkan Ibu Negara. Terutama sosok yang bisa nemahami kondisi bangsanya, mampu menjangkau masyarakat luas, dan hadir langsung untuk memahami kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi rakyat.

Dengan demikian, Ibu Negara akan menjadi sosok yang memberikan empati dan perhatian pada isu-isu yang sering kali luput dari sorotan, namun memiliki dampak besar pada kesejahteraan masyarakat.

Ibu Negara bisa menjadi identitas bangsa. Berperan aktif menjaga dan meluaskan nilai-nilai luhur budaya bangsa, serta menjadi penghubung yang kuat antara pemerintah dan rakyatnya. Melalui perannya, menyatukan kepedulian dan aksi nyata, Ibu Negara akan membawa energi positif yang bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.

Siti Hediati Hariyadi, lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto, adalah figur yang tepat dan pantas mendampingi Presiden Prabowo Subianto, dengan ketulusan dan kebijaksanaan yang dimilikinya untuk mendukung kepemimpinan serta membantu membangun bangsa dengan penuh dedikasi.

Dalam menggali hal tersebut, telah dikupas dalam Diskusi Publik Nasional.

Dr. Hj. Herawati Tarigan selaku akademi menjelaskan bahwa dari di sisi Fiqih bahwa suami selama 3 bulan berturut-turut tidak memberikan nafkah maka jatuhlah talak satu.

“Bahwa sampai detik ini Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto belum ada pernyataan resmi mereka bercerai,” tegasnya.

Indra J Piliang selaku Pengamat Politik menegaskan agar Prabowo menyatakan dengan resmi di publik bahwa Titiek soeharto merupakan istri sahnya, secara otomatis jika itu dilakukan maka resmilah Titiek Soeharto sebagai Ibu Negera yang akan datang.

Lili Erawati selaku Aktivis 98 menyatakan dengan tegas bahwa hubungan Prabowo dan Titiek Soeharto baik baik saja dan tetap harmonis.

Leriadi, selaku Ketua Redaksi Pelaksana didampingi Heru Susanto mengucapkan terima kasih kepada peserta yang hadir dan antusias dalam mengikuti Diskusi Publik Nasional bertema "Indonesia: Darurat Ibu Negara" yang dilaksanakan 14 Oktober 2024 di ICMI Centre Jakarta Selatan.

Tampak Hadir, Achmad Ismail selaku Host, Ridwan Muchtar, Aria Iskandar, serta kawan-kawan Manifes 98 dan Benteng Berkarya Rescue Indonesia.




Bank Mega Syariah Salurkan Rp170 Miliar untuk Pengadaan Trainset KRL oleh INKA

Sebelumnya

Milad ke-12 Komunitas Jurnalis Berhijab: Hadirkan "KJB Goes to Campus" yang Menginspirasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E