Dubes Lutfi Rauf dalam pertemuan di kantor Gubernur Sulawesi Tengah (14/10) bahas potensi kerja sama dengan Mesir. (Ist)
Dubes Lutfi Rauf dalam pertemuan di kantor Gubernur Sulawesi Tengah (14/10) bahas potensi kerja sama dengan Mesir. (Ist)
KOMENTAR

DUTA Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyampaikan peluang dan potensi yang dapat dijalin antara Sulawesi Tengah dengan Mesir khususnya di bidang kerja sama ekonomi, investasi dan perdagangan di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah pada 14 Oktober 2024.

Pjs. Gubernur Sulteng melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto mengapresiasi kunjungan Dubes Lutfi Rauf guna mendekatkan hubungan bilateral dua negara dalam peta perdagangan global dan investasi. Pertemuan ini sangat tepat untuk menyampaikan potensi daerah Sulawesi Tengah yang mana pasar Mesir telah siap menyerapnya.

Asisten Rudi Dewanto, Sulteng menerangkan, daerah Sulteng kaya akan berbagai komoditi potensial yang bisa dilirik Mesir, misalnya terdapat produk kelapa, kopi, karet, durian, kemiri, vanili, cengkeh, sarang walet, ikan beku, udang vaname, kepiting, kerang dan gas alam. Dari beberapa komoditi ini, kopi dan Kelapa mendapat prioritas untuk diekspor ke Mesir karena tarif biaya masuknya nol persen dan jelas dampaknya sangat menguntungkan Indonesia.

Dubes Lutfi Rauf dalam paparannya menuturkan, hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir selama ini terjalin dengan sangat baik. Dua faktor yang mempengaruhi hubungan ‘mesra’ kedua negara dalam berbagai hal, yaitu Pertama karena Mesir adalah negara di benua Afrika yang langsung mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia usai diproklamirkan Soekarno Hatta; Kedua, mayoritas penduduk Indonesia dan Mesir memeluk agama Islam sehingga hal ini mempercepat komunikasi bisnis antara pelaku usaha kedua negara.

Atase Perdagangan KBRI Kairo, M. Syahran Bhakti S. menambahkan, Mesir merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di Afrika. Pada Januari—Agustus 2024, total perdagangan kedua negara mencapai USD 1,09 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai USD 975,8 juta atau meningkat 10,94 persen dibandingkan nilai ekspor pada periode yang sama pada 2023 sebesar USD 879,6 juta.

Atdag Syahran lebih lanjut menyampaikan, volume perdagangan Indonesia ke Mesir kian meningkat terutama sejak masa pandemi. Biji kopi robusta adalah komoditi yang paling laris manis dan sangat diminati sedangkan Indonesia banyak mengimpor kurma dari Mesir.

Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Rifki Rustam Arsyad juga menyampaikan banyaknya peluang kerjasama investasi antara Mesir dan Indonesia yang dapat didorong secara bersama-sama terutama di bidang perkebunan buah-buahan tropis dan produk perikanan dan hasil laut.

Rifki juga menyebutkan, KBRI Kairo bersama Kementerian Investasi RI (Indonesia Investment Promotion Center /IIPC) di Abu Dhabi berencana melakukan kegiatan promosi investasi di Kairo pada bulan November 2024 ini. Dengan adanya pertemuan tersebut, potensi investasi yang ada di Sulawesi Tengah nantinya dapat dipromosikan dan dapat menarik minat investor Mesir untuk masuk ke Sulawesi Tengah.

Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum penguatan kerjasama ekonomi kedua negara termasuk mewujudkan Free Trade Agreement (FTA)/Perjanjian Perdagangan Bebas yang menguntungkan kedua negara muslim terbesar di dunia.

Hadir dalam pertemuan, perwakilan OPD dan instansi vertikal, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Tours & Travel Indonesia (ASITA) dan pelaku usaha.




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News