Situs Machu Picchu di wilayah Pegunungan Andes. (Pinterest/@hindartitriana)
Situs Machu Picchu di wilayah Pegunungan Andes. (Pinterest/@hindartitriana)
KOMENTAR

MACHU Picchu adalah salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia, terletak di pegunungan Andes, Peru. Terletak pada ketinggian sekitar 2.430 meter di atas permukaan laut, situs ini merupakan peninggalan dari peradaban Inca yang berkembang pesat di Amerika Selatan sebelum kedatangan bangsa Spanyol.

Machu Picchu pertama kali ditemukan oleh dunia luar pada tahun 1911 oleh seorang arkeolog Amerika bernama Hiram Bingham. Meskipun penduduk setempat telah lama mengetahui tentang keberadaan situs ini, dunia internasional baru menyadari signifikansinya setelah penjelajahan Bingham. Situs ini tersembunyi di antara puncak-puncak gunung yang terjal, dengan Puncak Machu Picchu di satu sisi dan Puncak Huayna Picchu di sisi lainnya.

Machu Picchu dibangun pada pertengahan abad ke-15 oleh Kaisar Inca, Pachacuti. Kota ini dianggap sebagai tempat peristirahatan kerajaan atau lokasi suci bagi elit Inca. Meskipun tujuan spesifik dari situs ini masih menjadi perdebatan, ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa Machu Picchu memiliki fungsi religius dan astronomis yang penting bagi bangsa Inca.

Kota ini terdiri dari bangunan-bangunan yang dibangun dengan teknik batu-batu yang sangat presisi, yang dikenal sebagai teknik "ashlar" — batu-batu dipotong dengan begitu presisi sehingga tidak memerlukan semen.

Machu Picchu terdiri dari dua bagian utama: zona urban dan zona pertanian. Zona urban mencakup kuil, plaza, dan tempat tinggal, sementara zona pertanian terdiri dari teras-teras yang digunakan untuk bercocok tanam. Salah satu bangunan paling terkenal di Machu Picchu adalah Intihuatana, sebuah batu astronomi yang diyakini digunakan oleh para imam Inca untuk mengukur waktu dan memantau pergerakan matahari.

Meskipun Machu Picchu adalah situs yang sangat berkembang pada masanya, kota ini tidak lama dihuni. Pada abad ke-16, setelah kedatangan penjelajah Spanyol dan penaklukan Kekaisaran Inca, situs ini ditinggalkan, kemungkinan untuk melindungi dari invasi Spanyol.

Meskipun Machu Picchu tidak pernah ditemukan oleh para penakluk Spanyol, situs ini akhirnya ditelan oleh hutan, sebelum ditemukan kembali oleh dunia internasional pada awal abad ke-20.

Machu Picchu diakui sebagai simbol kejeniusan arsitektur dan kemampuan adaptasi peradaban Inca terhadap lingkungan mereka. Pada tahun 1983, situs ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, mengingat nilai sejarah, budaya, dan arkeologisnya. Machu Picchu juga dikenal sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Modern.

Situs ini tidak hanya penting karena arsitekturnya yang megah, tetapi juga karena keterkaitannya dengan peradaban Inca yang, meskipun memiliki keterbatasan teknologi, mampu menciptakan struktur yang bertahan hingga saat ini. Machu Picchu kini menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di dunia dan menjadi saksi akan kejayaan peradaban Inca.

Penelitian di Machu Picchu terus dilakukan untuk mengungkap lebih banyak misteri tentang kehidupan di kota ini. Banyak teori bermunculan tentang fungsi spesifik dari setiap bangunan, penggunaan astronomi di dalam situs, dan peran Machu Picchu dalam strategi militer Inca.

Namun, popularitasnya yang meningkat juga memunculkan tantangan terkait pelestarian situs. Seiring dengan tingginya kunjungan wisatawan, masalah erosi dan kerusakan lingkungan menjadi perhatian serius bagi pemerintah Peru dan UNESCO. Upaya-upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi situs ini agar tetap lestari untuk generasi mendatang.




Rujak Cingur yang Menggoda Selera

Sebelumnya

Tasmania, Destinasi Wisata Impian dengan Lanskap Memukau

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon