Peserta Pelatihan Pelatihan Pencegahan Pajanan Asbes bagi Relawan Bencana (17/10) di Bandung. (Univ. Binawan)
Peserta Pelatihan Pelatihan Pencegahan Pajanan Asbes bagi Relawan Bencana (17/10) di Bandung. (Univ. Binawan)
KOMENTAR

UNIVERSITAS Binawan bekerja sama dengan Local Initiative For OSH Network (LION) mengadakan kegiatan Pelatihan Pencegahan Pajanan Asbes bagi Relawan Bencana. Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 17-18 Oktober 2024 di Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para relawan bencana dengan pengetahuan dan keterampilan terkait pencegahan bahaya pajanan asbes selama penanganan bencana di lapangan.

Acara ini dibuka oleh Plt. Rektor Universitas Binawan, Prof. Henny Suzana Mediani, SKP, M.Ng, PhD, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapan relawan dalam menghadapi situasi bencana, terutama yang dapat mengancam kesehatan seperti pajanan asbes.

"Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya kami Universitas Binawan untuk mendukung keselamatan kerja para relawan di lapangan dan meminimalisir risiko kesehatan yang mereka hadapi, selain itu kegiatan ini juga sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi serta dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU), terutama IKU 2 yaitu Mahasiswa berkegiatan di luar kampus dan IKU 5 yaitu hasil kerja dosen digunakan oleh Masyarakat" ujar Prof. Henny.

Sambutan sekaligus pembukaan kegiatan Pelatihan oleh Plt. Rektor Universitas Binawan

Kegiatan ini terlaksana dengan adanya hibah dana Padanan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (KemendikbudRistek), yang mendukung inisiatif kolaborasi antara perguruan tinggi salah satunya  Universitas Binawan dan lembaga mitra  dalam hal ini LION Indonesia untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan terutama bagi para relawan. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai wilayah di Jakarta, Bandung dan Cianjur, yang siap terjun ke lapangan saat bencana terjadi.

Kegiatan Program Dana Padanan ini diketuai oleh dr. Anna Suraya, PhD yang dikenal ahli dibidang toksikologi okupasi dan sangat fokus pada permasalahan pajanan bahan kimia, khususnya pajanan asbes di Indonesia. Anggota tim pelaksana kegiatan dana padanan ini terdiri dari Dr. Maryuni, SKM, MKM; Dr. Uci Sulandari, SSi, MSi; Dr. dr. Lelitasari, MKK; Yunita Sari Purba SST.K3.MA serta beberapa mahasiswa dari Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Universitas Binawan.

dr. Anna Suraya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap risiko kesehatan yang dihadapi relawan bencana yang sering kali tidak dilengkapi dengan pengetahuan yang memadai terkait bahaya asbes. "Asbes merupakan bahan berbahaya yang sering kali ditemukan di reruntuhan bangunan pasca-bencana. Tanpa pemahaman yang tepat tentang cara menghadapinya, relawan yang bertugas di lapangan berisiko mengalami pajanan asbes yang dapat mengakibatkan dampak jangka panjang yang  buruk bagi kesehatan mereka," kata dr. Anna Suraya.

jj

Dalam sesi pelatihan, para peserta  mendapatkan materi tentang pengantar pajanan asbes, karakteristik pajanan asbes di indonesia, risiko kesehatan akibat pajanan asbes, cara pencegahan pajanan asbes di lokasi bencana, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat.

Media yang digunakan untuk pelatihan ini menggunakan kurikulum dan modul pencegahan pajanan asbes bagi relawan bencana yang sudah dikembangan oleh tim Universitas Binawan. Modul ini juga memuat peta risiko pajanan asbes berdasarkan tingkat penggunaan atap asbes, tingkat kepadatan penduduk, dan tingkat potensi gempa di Indonesia. Peta ini di buat oleh tim Universitas Binawan dalam kerangka kegiatan ini juga.

Peta risiko pajanan asbes

Pada kegiatan pelatihan ini peserta juga akan mendapatkan satu set anti asbestos kit yang nantinya akan dipakai pada saat turun kelapangan, apabila terjadi bencana. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para relawan dapat lebih siap dan terlindungi saat menjalankan tugas mereka di lokasi bencana yang berpotensi terpajan asbes.




Festival Literasi Jakarta 2024 Hari Kedua: Ada Ahmad Fuadi Penulis Negeri 5 Menara hingga Penampilan Teater Bebegig Sawah

Sebelumnya

Ekspansi Cabang Pertama di Jawa Tengah, The Aesthetics Skin Clinic Semarang Luncurkan Treatment Ultimate Salmon Glowtox

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E