Ilustrasi makanan bernutrisi seimbang. (Net)
Ilustrasi makanan bernutrisi seimbang. (Net)
KOMENTAR

KEPALA Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama menjelaskan bahwa makan bergizi gratis bukan untuk mencegah stunting pada anak usia sekolah, melainkan untuk menyiapkan fisik dan mental anak sekolah demi menghadapi puncak bonus demografi tahun 2030 dan Indonesia Emas tahun 2045.

Anak usia sekolah di tahun 2045 akan menjadi generasi produktif sebagai ujung tombak loncatan pembangunan bangsa, juga apakah Indonesia bisa naik dari middle income menjadi high income country.

Makan bergizi gratis juga menyiapkan fisik dan mental anak sekolah menjadi calon orang tua. Sebagai calon ibu hamil, harus dicegah terkena anemia yang bisa melahirkan anak stunting. Sekaligus pula menyiapkan calon orang tua memiliki mental pengasuhan yang baik terutama aspek nutrisi sebagai yang utama untuk tumbuh kembang balita.

Dengan setiap hari diberikan contoh di sekolah, diharapkan akan menjadi kultur/budaya makanan bergizi yang ekonomis. Makanan bergizi itu bisa direplikasi di rumah dan nantinya ketika anak sekolah tersebut sudah menjadi orang tua dan memiliki balita, anaknya dapat terhindar dari stunting.




Yayasan Jantung Indonesia Konsisten Dorong Gaya Hidup Sehat, Salah Satunya Lewat Olahraga Beladiri MMA

Sebelumnya

Kelezatan Kue Wajik yang Tak Lekang oleh Waktu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon