Ilustrasi makanan sehat. (Net)
Ilustrasi makanan sehat. (Net)
KOMENTAR

STUNTING turun sebesar 16% dalam 10 tahun terakhir dari 37% pada tahun 2013 menjadi 21% pada tahun 2023. Targetnya menjadi 14% pada akhir tahun 2024. Data tersebut disampaikan Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi di Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Ngabila Salama.

Semoga kita bersama bisa mencegah stunting dengan program ABCDE sesuai anjuran Kemenkes RI:

1. Aktif minum tablet tambah darah pada remaja puteri SD & SMP 1 kali per minggu dan pada ibu hamil 1 kali per hari untuk mencegah anemia pada kehamilan yang bisa melahirkan anak stunting

2. Bumil periksa rutin minimal 6 kali selama kehamilan, dengan 2 kali diantaranya USG

3. Cukupi protein hewani dengan mengurangi/menghentikan konsumsi rokok. Ingat, 1 batang rokok sama dengan harga 1 butir telur. Ayo kita ubah 1 rokok menjadi 1 butir telur. Konsumsi no.2 masyarakat miskin sesudah beras adalah rokok. Protein hewani berupa telur, ikan, ayam, daging, susu. Konsep isi piringku: 1/2 piring sayur dan buah, 1/2 piring lainnya lauk pauk tinggi protein hewani dan karbohidrat. Program makan bergizi gratis pada pelajar untuk menyiapkan fisik dan mental pengasuhan, di mana pelajar sebagai calon orang tua untuk mencegah anemia pada calon ibu yang berpotensi melahirkan anak stunting.

4. Datang ke posyandu setiap bulan untuk imunisasi rutin, ada 15 jenis imunisasi GRATIS dari pemerintah dan deteksi dini gangguan kesehatan. Stunting sudah terlambat karena sudah seperti kanker stadium 4, sebelumnya ada gagal tumbuh/weight faltering, gizi kurang, gizi buruk, hingga stunting. Weight faltering saja sudah harus diterapi oleh dokter spesialis anak

5. Eksklusif ASI selama 6 bulan dilanjutkan pemberian ASI & MPASI selama 2 tahun.

Yuk, kencangkan usaha ABCDE demi penurunan angka stunting secara konsisten.




Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Siap Mengkaji Ulang UN, Zonasi, Kurikulum Merdeka, dan Pertimbangkan Wajib Belajar 13 Tahun

Sebelumnya

Serah Terima Jabatan Menteri PPPA: Komitmen Melanjutkan Perjuangan Mewujudkan Indonesia “Rumah” Ramah Perempuan dan Anak

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News