Konferensi pers
Konferensi pers "Lampu Tenaga Surya untuk Masa Depan yang Lebih Cerah" bersama siswa Binus School (30/10) (FARAH/Fauziah)
KOMENTAR

BINUS School Bekasi menggelar press conference bertajuk "Lampu Tenaga Surya untuk Masa Depan yang Lebih Cerah” pada 30 Oktober 2024. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya inovasi energi terbarukan, khususnya tenaga surya, dalam menghadapi tantangan energi dan krisis lingkungan.

Salah satu narasumber dalam press conference ini adalah Abdul Khalim. Ia adalah mentor dari Bryan, siswa Binus School yang terlibat dalam proyek lampu tenaga surya.

Dalam paparannya, Abdul Khalim menjelaskan peran dan perjalanan Bryan dalam mengembangkan proyek lampu tenaga surya yang dirancang untuk digunakan di daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh listrik.

Sebagai mentor, Abdul Khalim mengarahkan Bryan untuk mengembangkan produk yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mudah diakses dan terjangkau bagi masyarakat yang membutuhkannya.

"Proyek ini adalah upaya kecil namun berdampak besar untuk membawa cahaya ke wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik, sembari mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil," jelas Abdul Khalim.

Abdul Khalim juga menjelaskan lebih dalam mengenai potensi energi surya di Indonesia, yang memiliki intensitas sinar matahari cukup tinggi sepanjang tahun.

Menurutnya, Indonesia sangat ideal untuk mengembangkan solusi berbasis tenaga surya, terutama di wilayah terpencil dan kepulauan. Ia berharap proyek yang dikerjakan Bryan ini dapat menjadi model bagi solusi serupa yang lebih besar di masa depan.

Selama sesi tanya jawab, Abdul Khalim menjawab berbagai pertanyaan dari media dan audiens terkait tantangan yang dihadapi dalam pengembangan proyek ini. Tantangan utama adalah menjaga efisiensi dan daya tahan lampu agar tetap berfungsi maksimal dengan biaya produksi yang rendah.

"Kami ingin teknologi ini dapat diakses secara luas, sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, kami terus berupaya mencari material dan desain yang efisien dan hemat biaya," ungkapnya.

Abdul Khalim juga memuji semangat Bryan dan siswa Binus School lainnya dalam belajar dan menerapkan pengetahuan mereka untuk menciptakan perubahan positif.

Ia menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan pemahaman akan energi berkelanjutan agar dapat menghadapi krisis lingkungan dengan inovasi yang berkelanjutan.

"Kami di Binus School berkomitmen untuk terus mendukung dan membimbing siswa-siswa kami dalam proyek-proyek berkelanjutan seperti ini," tambahnya.

Acara ini diakhiri dengan penyerahan secara simbolis beberapa unit lampu tenaga surya hasil proyek kepada perwakilan dari desa di luar Jakarta. Inisiatif ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut serta mendorong lebih banyak sekolah untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan dalam kurikulumnya.




ParagonCorp Beauty Science Tech 2024: Memadukan Sains, Teknologi, dan Seni demi Masa Depan Cerah Industri Kecantikan

Sebelumnya

Dihadiri Atlet Paralimpik Asal Malaysia, Pembukaan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) di Cinema XXI Yogyakarta Berlangsung Meriah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E