PEMERINTAH menyediakan skrining kesehatan gratis untuk setiap penduduk yang berulang tahun dan disesuaikan dengan kebutuhan untuk setiap kelompok usia.
Skrining kesehatan menjadi penting untuk dilakukan mengingat pembiayaan kesehatan bakal menjadi sangat mahal jika pasien sudah berada pada tahap kuratif dan stadium lanjut. Dan sebaliknya, ketika penyakit diketahui lebih dini, pembiayaan kesehatan akan lebih murah.
Karena itulah skrining menjadi salah satu upaya yang urgen untuk dilakukan agar masyarakat yang mengalami penyakit tertentu, termasuk juga penyakit tiroid, dapat mengakses layanan deteksi dini yang lebih baik.
Diketahui bahwa pemeriksaan kesehatan adalah salah satu program percepatan (quick win) pemerintahan Prabowo-Gibran yang tanggung jawabnya diserahkan kepada Kementerian Kesehatan.
“Nanti dibagi chapter-nya. Ada skrining untuk anak-anak, ada skrining untuk ibu hamil, ada skrining untuk lansia, ada skrining untuk dewasa. Untuk dewasa itu misalnya skrining kanker, itu juga diidentifikasi,” ungkap Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono usai menghadiri peluncuran White Paper Thyroid di Jakarta (5/11).
Salah satu jenis penyakit yang rencananya akan masuk dalam program skrining kesehatan gratis adalah penyakit tiroid. Klaim jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk penyakit tiroid cukup tinggi yaitu mencapai Rp750 miliar pada tahun 2023, demikian dikatakan Wamenkes.
Pemberitaan sebelumnya menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan akan melakukan notifikasi skrining kesehatan masif kepada masyarakat yaitu salah satunya saat ulang tahun penduduk.
Dikutip dari ANTARA, Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia menjelaskan lebih mendetail bahwa notifikasi yang dikirimkan melalui ponsel meminta penerima notifikasi untuk melakukan skrining kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat. Dan pastinya, skrining kesehatan tersebut gratis. 
KOMENTAR ANDA