INARA Rusli menjadi salah satu dari sekian tokoh publik yang dare to speak up di media sosial tentang masalah rumah tangganya. Selain Inara Rusli, ada pula selebgram Cut Intan Nabila yang menjadi perhatian masyarakat karena kasus KDRT yang mencuat di jagat maya.
Dalam sebuah wawancara yang dipandu Fristian Griec yang beredar di TikTok (6/11), Inara Rusli ditanya pendapatnya tentang Cut Intan Nabila yang ‘melaporkan’ KDRT yang ia alami justru melalui unggahan media sosial.
“Aku setuju, karena kalau secara teori mungkin orang bisa bilang, kenapa enggak lapor polisi, kenapa tidak ajukan gugatan? Ini sesuai manual book ya, kenapa tidak cerita sama keluarga? Masalahnya kalau keluarganya enggak supportif gimana?”
Ibu dengan tiga anak ini mendapat bahwa kondisi tersebut merupakan bagian dari toxic patriarchy. Istilah tersebut mengacu pada sistem sosial yang menempatkan laki-laki pada posisi berkuasa dan mendominasi perempuan, dengan menyebabkan perilaku kekerasan, destruktif, atau anti-feminin.
“Kita hidup di zaman yang menganut toxic patriarchy. Di setiap permasalahan rumah tangga, sering kali perempuan yang menjadi sasaran tuduhan. Terkait dengan perempuan biasanya menjadi pihak yang pertama kali dipertanyakan ketika terjadi masalah dalam keluarga,” kata Inara Rusli.
Dalam banyak situasi, perempuan yang menjadi korban sering kali masih dipandang bertanggung jawab atas tindakan laki-laki yang melanggar norma.
‘‘Kamu benar tidak ngelayaninnya? Kamu memang ngapain bisa sampai dipukul? Kamu memang ngapain bisa sampai diselingkuhi?’ Loh! Itu kan sama saja kita mewajarkan orang yang mencuri karena dia lapar,” ujar mantan istri Virgoun itu.
Inara Rusli berharap tidak ada lagi orang yang menormalisasi perbuatan yang sudah jelas-jelas melanggar hukum.
“Betul dia lapar, tapi kan bukan berarti dia harus mencuri. Jangan menormalisasikan perbuatan yang melanggar hukum, melanggar adat istiadat, dan agama untuk satu hal yang menurut mereka wajar,” terangnya.
KOMENTAR ANDA