DONALD Trump berhasil mengalahkan Kamala Harris dalam Pemilu 2024. Hasil pada Kamis malam (7/11) yang dirilis Associated Press menunjukkan angka 72.666.383 votes (50.9%) untuk Donald Trump dan 68.006.501 votes (47.6%) untuk Kamala Harris.
Orang dalam Demokrat menyalahkan Joe Biden yang "arogan" atas kekalahan pemilihan Kamala Harris, dengan mengatakan bahwa ia menjebaknya untuk gagal dengan tidak segera keluar dari persaingan.
"Warisannya hancur berantakan," kata Jim Manley, seorang pembantu senior mantan pemimpin mayoritas Senat Demokrat Harry Reid. "Negara ini menuju ke arah yang sangat berbahaya dan itu sebagian karena kesombongannya."
"Ini bukan saatnya untuk menahan diri atau mengkhawatirkan perasaan siapa pun," kata Manley kepada situs berita AS Politico.
"Ia dan stafnya telah melakukan banyak kerusakan pada negara ini."
Manley bergabung dengan Demokrat berpengaruh lainnya yang mengkritik Biden, yang mengatakan partai tersebut membuang-buang waktu kampanye selama berbulan-bulan ketika ia mempertahankan nominasi presiden terlalu lama.
Biden akhirnya menarik diri dari persaingan untuk mendukung wakil presiden pada akhir Juli.
"Kebenarannya adalah, Biden seharusnya mengundurkan diri lebih awal dan membiarkan partai menyusun rencana permainan yang lebih panjang," kata ahli strategi Demokrat Mark Longabaugh, seperti dilaporkan Telegraph.
Donor utama Demokrat dan investor Wall Street Whitney Tilson sebelumnya juga mengatakan bahwa "kebodohan dan keegoisan" presiden AS telah merugikan partai tersebut dalam pemilihan umum.
Presiden Joe Biden dijadwalkan berpidato di hadapan rakyat pada Kamis pagi untuk pertama kalinya sejak Donald Trump dinyatakan sebagai pemenang atas Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan presiden, demikian dilansir The Washington Post.
Sementara itu, Kamala Harris telah berpidato di hadapan para pendukungnya pada Rabu sore waktu setempat, setelah meminta Trump untuk mengakui kekalahannya. Partai Republik siap untuk menguasai Gedung Putih dan Senat. Puluhan pemilihan DPR masih terlalu ketat untuk diprediksi, sehingga kendali atas majelis tersebut masih dipertanyakan.
Melihat hasil perolehan suara terkini, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Donald Trump atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS dan mendesak kedua negara untuk menemukan cara yang tepat untuk hidup berdampingan, demi mencegah kembalinya mereka ke masa perang dagang beberapa tahun yang lalu.
Dilansir Reuters, Xi Jinping pada Kamis (7/11) mengucapkan selamat kepada Donald Trump. Xi Jinping menyatakan harapan agar hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dapat melayani kepentingan keduanya, seraya menambahkan bahwa masyarakat internasional mengharapkan kedua kekuatan tersebut untuk saling menghormati (dan) hidup berdampingan secara damai.
KOMENTAR ANDA