SRI Mulyani Indrawati resmi dilantik menjadi Menteri keuangan pada Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pelantikan tersebut menandai eksistensinya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia di tiga periode pemerintahan berturut-turut, mulai dari dari kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, hingga kini Prabowo Subianto.
Kepercayaan yang berlanjut terhadap Sri Mulyani tak mengherankan bila melihat rekam jejak dalam bidang ekonomi sejak masuk ke jenjang perkuliahan tingkat sarjana.
Alumnus SMA Negeri 3 Semarang ini melanjutkan pendidikan ke Falkutas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1986. Selanjutnya, Sri Mulyani meraih gelar Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A
Sri Mulyani memulai kariernya di lingkup akademik sebagai pengajar dan peneliti. Dia menjadi asisten pengejar Fakultas Ekonomi UI (1985-1992) dan asisten professor di University of Illinois Urbana-champaign (1990-1992).
Sementara kariernya di pemerintahan dimulai ketika ia menjadi Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 1994-1995. Lalu pada 1998, ia bergabung menjadi anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Sri Mulyani terpilih menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 2010. Ia pun meninggalkan jabatan Menteri Keuangan RI yang saat itu diamanahkan padanya.
Selama menjabat sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani mencetak banyak prestasi, mulai dari reformasi di tubuh Kementrian Keuangan, menurunkan biaya pinjaman, hingga pengelolaan utang.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008, dan perempuan paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
Kehadiran Sri Mulyani dalam Kabinet Merah Putih selama lima tahun ke depan diharapkan dapat menjaga kestabilan fiskal Indonesia.
KOMENTAR ANDA