Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta (Dok. Kemlu RI)
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta (Dok. Kemlu RI)
KOMENTAR

WAKIL Menteri Luar Negeri RI Anis Matta menghadiri pertemuan persiapan KTT OKI di Riyadh, Arab Saudi (11/11). Dalam kesempatan tersebut, Anis Matta menyampaikan lima poin tegas menyikapi kebrutalan Israel terhadap rakyat Palestina.

Berikut ini paparan Anis Matta yang disampaikan dalam Bahasa Arab, dikutip dari saluran YouTube KBRI Riyadh.

Yang terhormat,

Raja Arab Saudi Muhammad Ben Salman Bin Abdul Azis Al Saud dan semua para tamu undangan yang mulia.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Atas nama yang mulia Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dan semua anggota delegasi Indonesia, kami berterima kasih atas undangan kepada kami atas acara yang penting ini, konferensi ini diadakan diwaktu yang tepat, yang menunjukkan kondisi berbahaya dan darurat yang sedang kita hadapi saat ini.

Bagaimana tidak? Semua kita saat ini menyaksikan pembantaian yang keji, pemusnahan yang membelalakkan mata, yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza dan palestina, terhadap anak anak Palestina, dan kepada wanita wanita Palestina.

Apakah kita akan terus menonton matinya hati nurani kemanusiaan atas mereka yang terbunuh dan terluka disebabkan karena diamnya kita dan kelemahan kita.

Agenda ini diadakan seperti yang kita yakini, sebagai respon kita terhadap masalah ini, untuk mengkonsolidasikan perlawanan kita secara bersama sama, dunia arab dan Islam yang saat ini merepresentasikan tidak kurang dari dua miliar muslim, untuk tujuan memerdekakan palestina dengan semua sumber daya yang kita miliki.

Sesungguhnya Israel di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu dan koalisi radikal ekstrem kanannya, tidak akan memahami kecuali bahasa kekuatan dan perlawanan yang keras. Kita melihat, semua yang telah diputuskan oleh PBB atau dewan keamanan, atau mahkamah kriminal internasional, semua hanya sebatas ekperimen diatas kertas tanpa dipatuhi oleh Israel.

Maka dari sini kami mengatakan, saatnya kita semua keluar dengan aksi aksi nyata, dengan semangat perlawanan kolektif kita semua untuk menghukum Israel secara bersama sama.

Maka oleh sebab itu, disini kami menyarankan beberapa saran sebagai berikut:

1. Memperluas upaya politik dan diplomasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon, dan menyetop semua upaya eskalasi dari semua pihak untuk bertujuan menjadikan perang ini menjadi perang kawasan.

2. Mengajak semua masyarakat muslim untuk ikut serta dengan semua upaya maksimal berjuang demi kemerdekaan Palestina, dan membuka semua saluran resmi, serta menghilangkan semua penghalang untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

3. Menyatukan dukungan Internasional untuk kemerdekaan Palestina, dan memperluas koalisi global untuk mendukung Palestina dari berbagai negara juga berbagai kekuatan.

Dan semua bentuk perjuangan rakyat Palestina adalah hak yang melekat pada semua bangsa terjajah di muka bumi, ini adalah hak yang sesuai dengan hukum, dan bukanlah sikap terorisme.

Dan kita perlu kita tekankan kembali  kepada semua institusi Internasional agar mengeluarkan Israel dari keanggotaan PBB, dan kewajiban kita semua komunitas internasional untuk tidak membiarkan semua kejahatan perang Israel yang dilakukan terhadap bangsa Palestina begitu saja tanpa hukuman yang berat.

4. Memutus semua bentuk hubungan ekonomi, hubungan dagang dan investasi dengan Israel, dan dengan semua perusahaan perusahaan yang berhubungan zionis internasional, juga mengakhiri semua kepentingan Israel di negara negara anggota. dan dilain sisi, perlunya meningkatkan hubungan bisnis dan ekonomi dengan sesama negara negara anggota dan sesama semua negara muslim.

5. Menolak semua upaya untuk membuka hubungan diplomatik antara negara-negara muslim dengan Israel. Apa pun bentuknya.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang lahir dari sakitnya rasa penjajahan dan penindasan dalam waktu yang tidak sebentar, bahkan berabad-abad. Mayoritas bangsa arab juga mengalami hal yang sama. Dan dengan apa yang dialami oleh rakyat Palestina hari ini, kami mengatakan, semua kita adalah Palestina, semua kita adalah Palestina, dan semua kita adalah Palestina.

Dan didepan ketangguhan dan sikap resilience bangsa Palestina hari ini, kami katakan bahwa tidak bermakna kemerdekaan kita hari ini tanpa melihat bangsa Palestina merasakan kemerdekaan dan kedaulatannya. Kemerdekaan Palestina bagi kami adalah amanat konstitusi, kewajiban Islam, dan sensitivitas rasa kemanusiaan kami.

Semoga Allah Merahmati semua syuhada Palestina, dan memberikan mereka ganjaran sebuah negara merdeka dan berdaulat yang beribukotakan Al Quds yang mulia, dan semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk mendirikan solat di Mesjid Al Aqsa suatu saat nanti InsyaAllah.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News