Jalan yuk! (Freepik)
Jalan yuk! (Freepik)
KOMENTAR

BERJALAN kaki dapat membantu mengatasi banyak masalah kesehatan. Berjalan kaki merupakan cara yang sehat untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan penyakit.

Meningkatkan aktivitas fisik dengan berjalan kaki merupakan langkah penting menuju hidup yang lebih sehat. Orang yang aktif secara fisik dapat hidup lebih lama dan memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, depresi, demensia, dan beberapa jenis kanker.

Berjalan adalah olahraga berdampak rendah yang tidak memerlukan peralatan apa pun kecuali sepasang sepatu berjalan yang bagus. Melakukan aktivitas fisik apa pun lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali.

Manfaat berjalan kaki yang berkaitan dengan pencegahan penyakit kronis meliputi:

1. Diabetes tipe 2 dan obesitas

Berjalan kaki menurunkan kadar glukosa darah dan resistensi insulin. Duduk seharian, mengemudi, atau menonton TV dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Berjalan kaki membantu menurunkan berat badan dan mengelola berat badan. Menjaga berat badan yang sehat merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit kronis.

2. Penyakit jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian bagi orang-orang. Penyakit jantung juga merupakan penyebab utama kematian di antara penderita diabetes.  Jalan kaki dipromosikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), yang merekomendasikan 30 menit aktivitas fisik per hari dan setidaknya 150 menit aktivitas sedang per minggu atau 75 menit aktivitas berat per minggu untuk memperoleh manfaatnya.

3. Kanker

Setelah penyakit jantung, kanker merupakan  penyebab kematian kedua .  Menganjurkan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas sedang-intensif atau 75 menit aktivitas berat-intensif setiap minggu (sebaiknya dilakukan sepanjang minggu). Aktivitas sedang-intensif adalah aktivitas yang setara dengan jalan cepat.

4. Nyeri sendi dan depresi

Berjalan berdampak rendah pada sendi Kita, dapat dilakukan hampir di mana saja dan tidak memerlukan peralatan khusus atau keanggotaan pusat kebugaran. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan berjalan untuk mengurangi nyeri artritis, kelelahan, fungsi, dan kualitas hidup. Penelitian di  Mayo Clinic juga mengungkapkan bahwa olahraga teratur seperti berjalan dapat melepaskan zat kimia otak yang membuat Kita merasa senang (neurotransmitter, endorfin, dan endokannabinoid) yang dapat meredakan gejala depresi.

5. Demensia

 Menurut para peneliti , berjalan kaki secara teratur menurunkan risiko terkena demensia atau penyakit Alzheimer. Manfaat kognitif lain dari berjalan kaki yang berkaitan dengan kesehatan otak meliputi peningkatan daya ingat, fokus, dan pemecahan masalah karena olahraga memperkuat hubungan antara sirkuit otak.

Tidak yakin harus mulai dari mana untuk menerapkan rutinitas berjalan kaki? Berikut ini beberapa kiat untuk memulai dengan benar. Ingatlah bahwa Kita tidak harus melakukan jalan kaki selama 30 menit yang direkomendasikan sekaligus. Sebaliknya, bagi jalan kaki Kita menjadi interval yang lebih pendek sepanjang hari.

Misalnya, Kita dapat melakukan jalan cepat selama 10 menit 3 kali sehari atau 15 menit dua kali sehari. Mulailah dengan kecepatan lambat lalu secara bertahap tingkatkan durasi dan kecepatan jalan kaki Kita saat stamina Kita meningkat.

Jika memungkinkan, berjalan kaki daripada mengemudi atau naik transportasi umum. Jika Kita tidak dapat berjalan di luar ruangan, pertimbangkan untuk berjalan kaki beberapa putaran di dalam ruangan. Lokasi jalan kaki dalam ruangan yang ideal mungkin adalah mall,pusat kebugaran sekolah, atau lintasan dalam ruangan.

Cara hebat lainnya untuk memotivasi diri sendiri adalah dengan bergabung dengan kelompok jalan kaki di pusat komunitas atau panti jompo setempat. Mencari teman jalan kaki untuk memberikan dukungan juga bisa menjadi penyemangat. Cara yang menyenangkan untuk tetap bersemangat dan terus bergerak sepanjang hari adalah dengan menghitung langkah harian Kita melalui aplikasi ponsel atau pedometer.




Benarkah Mengonsumsi Terlalu Banyak Seafood Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan?

Sebelumnya

Setelah Berolahraga, Kamu Pantang Lakukan Hal Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health