PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan rencananya untuk Indonesia mengembangkan reaktor nuklir. Hal tersebut disampaikan dalam Indonesia- Brazil Business Forum di Rio de Janeiro, Brazil (17/11).
Selain membangun reaktor nuklir, Presiden Prabowo juga mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama dengan Brazil di sektor energi dan industri. Salah satunya yaitu penggunaan energi biofuel berbahan dasar tumbuhan atau bioethanol.
Ia bercerita saat ini Indonesia juga tengah bertransisi ke penggunaan biofuel dengan bahan bakar minyak (BBM) serta campur sawit. Prabowo mengatakan Indonesia punya banyak potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai energi baru terbarukan (EBT), mulai dari air (hidro), energi geothermal, dan energi surya.
Presiden juga optimis untuk mengembangkan energi masa depan. Mulai dari tenaga air, tenaga bumi, juga energi matahari.
Sebelumnya, rencana pemerintah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) diungkapkan oleh Utusan khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo.
Indonesia berencana menambah 100 GW tenaga listrik, dengan sekitar 75% di antaranya akan dipenuhi energi bersih. Dalam 15 tahun ke depan, dalam progam elektrifikasi yang signifikan, dengan lebih dari 100 GW tenaga Listrik, maka 75% di antaranya adalah sumber energi terbarukan dan energi baru.
Dari total 75% target energi bersih, sekitar 5,3 GW dapat dipenuhi dengan menggunakan tenaga nuklir. Nuklir merupakan satu bentuk energi bersih, meskipun banyak pihak masih meragukan keberlanjutan penggunaannya.
KOMENTAR ANDA