Slogan transplantasi hati yang terpajang di dinding RS Apollo New Delhi, India. (Bergelora)
Slogan transplantasi hati yang terpajang di dinding RS Apollo New Delhi, India. (Bergelora)
KOMENTAR

POLITISI Andi Arief berhasil melewati masa kritis setelah menjalani transplantasi hati di RS Apollo New Delhi, India. Dipimpin oleh ahli transplantasi RS Apollo dr. Neerav Goyal, kondisi Andi Arief dan putranya yang juga pendonor hati, Fazle Merah Maula, berangsur membaik. Keduanya berada dalam pengawasan dokter untuk pemulihan total.

Sebelumnya, Andi Arief dikabarkan siap menjalani operasi transplantasi hati di Singapura dengan jadwal yang ditetapkan adalah 21 November. Namun akhirnya Andi Arief memutuskan untuk berangkat ke India karena ia mendapat jadwal operasi lebih cepat (sebelum November).

Menurut keterangan Dr. Harinder Singh Sidhu, Senior Vice President Apollo Hospital, percepatan jadwal operasi itu dikarenakan kemajuan rumah sakit India yaitu proses yang berorientasi pada kecepatan penanganan pasien. Pasien tidak akan dibiarkan menunggu lama.

Pasien yang datang langsung berkonsultasi dengan spesialis, menjalani sejumlah pemeriksaan yang diperlukan, dan pihak rumah sakit pun siap melakukan operasi.

RS Apollo memiliki banyak ruang operasi dan banyak sekali dokter spesialis. Tujuannya adalah tidak menunda melayani pasien yang sudah sakit karena akan memperburuk kondisinya. RS Apollo mempunyai instrumen untuk memperpendek waktu tunggu.

“Mengapa kami dapat melakukan lebih cepat karena dokter, ahli gizi, suster, dan semua staf adalah pekerja keras. Mereka bekerja hingga larut malam, mereka melayani 24 jam secara maksimal, dan kami mampu melakukan itu semua,” ujar Dr. Harinder Singh Sidhu membantah anggapan bahwa pelayanan kesehatan di India sangat terburu-buru, seperti dikutip dari Bergelora.

Ditambahkan Dr. Harinder Singh Sidhu, para ahli di RS Apollo telah membantu menjalankan program pelatihan untuk transplantasi hati di sejumlah negara tetangga, di antaranya Nepal dan Myanmar. Bukan tidak mungkin para dokter di Indonesia juga mampu melakukan transplantasi hati setelah menjalani program pelatihan antara 6 bulan hingga 1 tahun lamanya. Program pelatihan itu tidak hanya melibatkan para ahli bedah tapi juga staf pendukung dan perawat.

RS Apollo diketahui telah memulai transplantasi hati pediatrik di tahun 1998 (hampir 26 tahun-red). Saat ini, transplantasi hati tidak hanya bisa dilakukan di RS Apollo New Delhi, tapi juga di cabang RS Apollo lainnya di India yaitu di Chennai, Hyderabad, Bangalore, dan Mumbai.

Yang menarik, RS Apollo bisa melakukan beragam prosedur pembedahan dengan biaya hampir sepersepuluh dari biaya yang harus dikeluarkan pasien jika berobat ke Singapura atau Amerika Serikat.

Sebagai contoh, biaya transplantasi hati di Amerika bisa mencapai 200 ribu hingga 300 ribu USD dan di Singapura mencapai 200 ribu hingga 250 ribu USD. Sementara di India, biaya yang dibutuhkan ‘hanya’ 30 ribu hingga 40 ribu USD. Jauh lebih terjangkau.




Taoge Goreng: Kuliner Legendaris dari Bogor yang Nikmat dan Sehat

Sebelumnya

Ketika Cinta Melampaui Batas: Kisah dari Cheers Nursing Home di Quezon City

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon