Plt. Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (Instagram/@herubudihartono)
Plt. Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono (Instagram/@herubudihartono)
KOMENTAR

HERU Budi Hartono diangkat sebagai Pejabat Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan yang masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022.

Presiden Joko Widodo memilih Heru karena Kepala Sekretariat Presiden tersebut dinilai memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, Presiden Jokowi juga mengenal cara bekerja, kapasitas, dan kemampuan Heru dalam pemerintahan.

Heru memiliki sejumlah tugas utama yang harus diselesaikan di DKI Jakarta, seperti mengatasi masalah banjir, kemacetan, dan tata kelola pemerintahan. Pria kelahiran Medan ini bukanlah orang baru di pemerintahan provinsi DKI Jakarta.

Ia sudah mengisi berbagai jabatan di Pemprov DKI, mulai dari Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993 hingga Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, Heru memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo, yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Heru juga memiliki gelar sarjana dan magister dari Universitas Krisnadwipayana. Ia juga dikenal dekat dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo.

Meskipun hampir terpilih sebagai calon Wakil Gubernur DKI yang mendampingi Ahok setelah Joko Widodo terpilih sebagai Presiden RI, Heru akhirnya ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan pada 2017.

Heru Budi Hartono lahir di Medan pada 13 Desember 1965, dari pasangan R. Moelyoto dan Suhartiyah. Pada tahun 1971, saat berusia enam tahun, Heru mengikuti orang tuanya ke Pakistan dan bersekolah di SD di sana hingga tahun 1974.

Ia kemudian kembali ke Indonesia dan menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 8 Jakarta Pusat pada 1977, sebelum melanjutkan ke SMP PSKD I di Jakarta Pusat hingga lulus pada 1981.

Setelah lulus SMP, Heru mengikuti tugas ayahnya ke Belanda dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Kerajaan Belanda, Den Haag pada 1984. Selanjutnya, ia mengambil gelar Bachelor’s degree di bidang Hotel/Motel Administration/Management di Universitas Salzburg selama satu tahun.

Setelah kembali ke Indonesia, Heru melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Krisnadwipayana dan meraih gelar sarjana pada 1989. Enam tahun kemudian, pada 1998, ia meraih gelar magister di universitas yang sama.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News