WAKIL Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan berkunjung ke Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Gabus Pucung di kawasan Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen PPPA mengatakan, Kemen PPPA akan mencanangkan Ruang Bersama Merah Putih secara nasional guna meningkatkan pemberdayaan perempuan serta pemenuhan hak anak. Upaya ini pada akhirnya diharapkan mampu mewujudkan perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan.
“Ruang bersama seperti RPTRA di Gabus Pucung Marunda inilah yang menjadi sebuah konsep yang kita sebut sebagai Ruang Bersama Merah Putih. Kita akan coba menggabungkan upaya dari hulu sampai hilir. Pencegahan menjadi satu hal yang penting agar tidak menjadi pemadam kebakaran setiap terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujar Wamen Veronica, dalam kegiatan Family Fun Day, di RPTRA Gabus Pucung Jakarta Utara pada Sabtu (30/11).
Menurut Wamen PPPA, berbagai permasalahan yang dialami oleh perempuan dan anak, seperti kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perundungan, salah satunya disebabkan oleh kondisi perekonomian yang lemah. Oleh karena itu, Wamen PPPA menggarisbawahi pentingnya upaya peningkatan kewirausahaan perempuan hingga dapat menembus pasar internasional.
“Kita harus punya konsep agar produk-produk yang dihasilkan oleh perempuan bisa diekspor ke luar negeri. Selain itu, perempuan dan anak harus dilatih sesuai passion. Kalau tidak memiliki minat dan bakat sebagai entrepreneur, dapat diberikan kapasitas yang lain,” kata Wamen Veronica.
Wamen PPPA pun mendorong sinergi lintas sektor untuk menuntaskan isu-isu perempuan dan anak, termasuk pencegahan kekerasan.
“Pada akhirnya, tujuan kita adalah memberdayakan masyarakat supaya mandiri menuju Indonesia Emas 2045. Kemen PPPA tentu tidak bisa bergerak sendirian. Kami perlu bekerja sama dengan semua stakeholder, termasuk Non-Governmental Organization (NGO), private sector, pemerintah daerah, hingga masyarakat,” papar Wamen PPPA.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, sebagai kota pesisir dengan aktivitas pelabuhan, gudang, dan transportasi yang tinggi, Kota Jakarta Utara perlu waspada dalam menjaga kualitas lingkungan bagi tumbuh kembang anak.
“Kita sudah banyak berbenah, Jakarta Utara memiliki jumlah RPTRA yang paling banyak di bandingkan wilayah lainnya, yaitu 77. Ditempatkan di tempat yang padat dan dibutuhkan oleh masyarakat untuk bermain anak-anak kita,” kata Ali.
Menurut Ali, kegiatan Family Fun Day yang digagas oleh Unit Pengelola Rumah Susun II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta merupakan kegiatan positif untuk meningkatkan kualitas keluarga dan mempererat tali persaudaraan penghuni rumah susun. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak.
“Keluarga adalah pondasi menuju Indonesia Emas 2045. Negara ditopang oleh provinsi, kota/kabupaten, kecamatan, kelurahan, dan ujungnya adalah keluarga untuk menjadi satu tempat di mana anak merasa nyaman, mendapat pendidikan yang baik, kasih sayang yang berlimpah,” ungkap Ali.
Ketua Yayasan Meek Nusantara, Tati Santosa Gozali menyebutkan, selama sebelas tahun, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak di Rumah Susun Marunda melalui berbagai aktivitas, seperti kelas futsal, kelas gambar/lukis, kelas angklung, dan kelas bimbingan belajar.
Melalui aktivitas-aktivitas tersebut, anak-anak dapat mengembangkan bakat dan meraih berbagai prestasi, contohnya anggota MFC Marunda yang kerap berlaga di tingkat nasional mewakili DKI Jakarta.
“Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan mimpi anak-anak di Rumah Susun Marunda agar mendapat pendidikan yang layak, tetapi juga membentuk mereka menjadi generasi dengan karakter yang kuat dan kompetitif, siap menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan, dan menjadi pribadi yang kokoh tidak terpengaruh dengan pergaulan bebas atau kenakalan remaja,” pungkas Tati.
KOMENTAR ANDA