Nasi uduk dengan aneka lauk-pauk. (Pinterest/@Sarti Samit)
Nasi uduk dengan aneka lauk-pauk. (Pinterest/@Sarti Samit)
KOMENTAR

NASI uduk adalah hidangan khas yang memiliki aroma yang sangat menggugah selera dan tekstur nasi yang tidak lengket. Makanan ini sangat populer sebagai pilihan sarapan bagi masyarakat Betawi.

Biasanya, nasi uduk disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, telur balado, kering tempe, dan berbagai jenis lauk lainnya. Tak hanya dinikmati di pagi hari, nasi uduk juga banyak dicari oleh orang-orang di malam hari. Seiring berjalannya waktu, nasi uduk pun telah banyak dikreasikan dengan berbagai bahan dan lauk yang semakin menggoda selera. Bahkan, nasi uduk kini menjadi simbol perpaduan dua budaya yang kaya.

Asal usul nasi uduk berkaitan dengan perpindahan berbagai suku bangsa ke Batavia atau Betawi. Orang Melayu yang datang ke Batavia membawa nasi lemak, sementara orang Jawa membawa makanan yang dikenal dengan nama nasi gurih.

Dari percampuran budaya ini, lahirlah nasi uduk di tanah Betawi. Kata "uduk" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti "bersatu" atau "bercampur". Dahulu, nasi uduk merupakan makanan rakyat jelata yang dijual menggunakan gerobak-gerobak di pasar dengan berbagai lauk yang ada. Meski sederhana, nasi uduk memberikan sensasi rasa yang unik dan berbeda.

Berbicara tentang nasi uduk, tidak bisa lepas dari nasi uduk Kebon Kacang.

Nasi uduk kebon kacang memiliki asal usul yang erat kaitannya dengan daerah Kebon Kacang di Jakarta, yang merupakan salah satu kawasan yang terkenal di Betawi. Kebon Kacang adalah nama sebuah kawasan di Jakarta Pusat yang dulu dikenal sebagai tempat tinggal masyarakat Betawi. Makanan nasi uduk yang populer di daerah tersebut memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya adalah penyajiannya yang unik dengan bentuk nasi yang disajikan dalam bentuk kerucut.

Awalnya, nasi uduk kebon kacang dikenal sebagai makanan khas yang disajikan dengan nasi yang wangi dan gurih, serta berbagai lauk pendamping seperti ayam goreng, tempe, telur balado, dan sambal. Namun, yang membedakan nasi uduk kebon kacang adalah cara penyajiannya yang biasanya dalam bentuk kerucut, yang memberikan tampilan menarik dan khas. Bentuk ini mungkin terinspirasi dari cara penyajian nasi yang praktis dan mudah dibawa oleh pedagang gerobak yang dulu menjual nasi uduk di pasar-pasar atau di sekitar kawasan Kebon Kacang.

Dengan waktu, nasi uduk kebon kacang semakin populer dan banyak dijual di berbagai tempat, tetapi tetap mempertahankan cita rasa khas Betawi dan cara penyajian yang unik. Kebon Kacang sebagai asal usul nama, tetap dikenal sebagai salah satu titik penting dalam sejarah kuliner Betawi, terutama dalam perkembangan nasi uduk yang semakin beragam dan kreatif.




Mahasiswa Asal Lombok Timur Berhasil Pertahankan Tesis Magister Ilmu Hadis di Universitas Al-Azhar, Bedah Transmisi Qasim bin Ashbag Perawi Hadis Asal Kordoba

Sebelumnya

YONO: Gaya Hidup Baru yang Jadi Tren di Kalangan Gen Z

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon