PERAWAT identik dengan sebuah profesi yang dijalankan berlandaskan profesionalisme. Menjalankan tugas sebagai perawat, ada kode etik yang harus ditaati, di samping tuntutan kapabilitas dalam merawat pasien.
Ada banyak kisah heroik dan mengharukan yang mencuat dari keseharian para perawat saat bertugas di rumah sakit maupun klinik kesehatan. Umumnya diwarnai interaksi yang hangat antara perawat dan pasien.
Berikut ini sebuah kisah menyentuh hati yang disampaikan tiga profesional nurse yang mengunjungi sebuah nursing home (diartikan secara sederhana sebagai griya lansia)
Beberapa waktu lalu, ketiganya mengunjungi Cheers Nursing Home di Quezon City, Filipina. Tak disangka, kunjungan tersebut membuka mata tentang apa artinya MERAWAT sesungguhnya!
Bukan sekadar kunjungan akademis, tapi pertemuan dengan kisah-kisah yang begitu menggetarkan. Bayangkan, ratusan lansia yang ditinggal anak-anak mereka bekerja di luar negeri, bukan dalam keterpencaran, melainkan dalam pelukan kasih sayang yang profesional.
Ada beberapa momen yang tak terlupakan di nursing home:
- Seorang nenek tersenyum cerah saat makan siang. Senyum itu tentulah melambangkan kenyamanan dan kebahagiaan yang ia rasakan.
- Para perawat yang begitu sabar mendampingi setiap aktivitas lansia. Ini bukan semata tentang profesionalisme melainkan ketulusan hati, empati, dan kesadaran untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesame.
- Ruangan penuh kehangatan, bukan sekadar tempat tinggal, tapi RUMAH sejati. Tak berlebihan bila para penghuninya menyebut nursing home ini dengan home sweet home.
Lantas, apa pelajaran terbesar yang dipetik dari kunjungan ini?
Cinta tidak mengenal batas. Perawatan bukan sekadar tugas, tapi panggilan nurani.
Terima kasih Ms. Sandy Monela dan tim Cheers Nursing Home telah membuka mata kami! Semoga kisah ini menginspirasi banyak orang untuk melihat lansia dengan perspektif yang lebih manusiawi.
“Kami bertiga - Robby (Universitas Binawan), Ari (Stikes Budi Luhur), dan Awan (Institute Medistra) - tak bisa menahan kagum. Di tengah tantangan budaya, nursing home ini berhasil merevolusi cara kita memandang perawatan lansia,” ungkap M. Robby Fajar Cahya menutup kisah inspiratifnya dari Quezon City.
KOMENTAR ANDA