HUJAN yang mengguyur kawasan bersejarah Intramuros, Manila, Filipina tidak menyurutkan semangat 16 dosen keperawatan Indonesia yang hadir memenuhi undangan khusus Dr. Carl Balita, tokoh berpengaruh dalam dunia keperawatan Filipina sekaligus Founder Carl Balita Review Center Philippines.
Pertemuan bersejarah yang terjadi di bulan Desember 2024 ini menjadi saksi terjalinnya hubungan bilateral yang semakin erat dalam bidang pendidikan keperawatan antara Indonesia dan Filipina.
Keragaman Institusi, Satu Visi
Para akademisi keperawatan Indonesia yang berasal dari institusi negeri maupun swasta yang tersebar dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Indonesia Timur membawa keberagaman pengalaman dan keahlian mereka. Berikut ini adalah nama delegasi dosen keperawatan Indonesia yang bertolak ke Filipina:
Dari Sumatra: Ns. Angriawan, S.Kep, M.Kep (Inkes Medistra Lubuk Pakam)
Dari Jakarta:
- Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya, S.Kep., MSN., M.M. (Universitas Binawan Jakarta) yang menjadi perwakilan dalam penyerahan cinderamata
- Ns. Siswani Marianna, S.Kep., M.Si (Universitas Binawan Jakarta)
- Ns. Ayuda Nia Agustina, M.Kep., Sp.Kep.An (STIKes Fatmawati)
- Ns. Fajar Susanti, M.Kep., Sp.Kep.Kom (Universitas Respati Indonesia)
Dari Jawa Barat:
- Ayu Prameswari Kusuma Astuti, M.Kep (UPI Kampus Sumedang)
- Ns. Mochamad Ari Fardiansyah, MAN (STIKes Budi Luhur Cimahi)
Dari Jawa Tengah:
- Isrofah, S.Kep., Ns., M.Kep (Universitas Pekalongan)
- Ns. Septi Wardani, M.Kep (Universitas Muhammadiyah Magelang)
- Ns. Robiul Fitri Massithoh, M.Kep (Universitas Muhammadiyah Magelang)
Dari Jawa Timur:
- Sunanto, SKM, S.Kep., NS., M.Kes (Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo)
- Yuana Dwi Agustin, SKM, M.Kes (Universitas Bondowoso)
Dari Kalimantan: Ns. Diena Juliana, S.Kep., M.Kes (STIKes Yarsi Pontianak)
Momen Bersejarah di Intramuros
Dalam acara tersebut, Dr. Carl Balita memberikan penghargaan kepada para influencer kesehatan yang telah berkontribusi dalam edukasi kesehatan digital, penyebaran informasi kesehatan berbasis bukti, serta inovasi dalam komunikasi kesehatan publik.
"Pertemuan ini membuka babak baru dalam kolaborasi pendidikan keperawatan ASEAN, dan kehadiran para akademisi dari berbagai wilayah Indonesia menunjukkan besarnya potensi kerja sama yang bisa kita kembangkan," ungkap Dr. Carl Balita.
Para dosen yang hadir sepakat bahwa pertemuan ini membuka peluang besar untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman, termasuk melakukan program pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, juga pengembangan kurikulum berbasis kompetensi global.
Pertemuan ini menjadi lebih bermakna dengan balutan budaya yang kental. Para dosen Indonesia mengenakan batik, sementara tuan rumah Filipina tampil dengan barong tradisional mereka. Puncak acara ditandai dengan penyerahan selendang khas Kalimantan oleh Ns. Mochamad Robby Fajar Cahya kepada Dr. Carl Balita yang melambangkan eratnya hubungan kedua negara.
Meski hujan mengguyur Intramuros, kehangatan persaudaraan dan semangat kolaborasi tetap membara. Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan menjadi tonggak sejarah baru dalam pendidikan keperawatan di kawasan ASEAN.
KOMENTAR ANDA